Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Pulihnya Pariwisata di Perbatasan Korea Utara-Selatan

Videografer

Editor

Minggu, 3 November 2013 12:04 WIB

Iklan
TEMPO.CO, Korea : Tentara Korea Selatan terlihat dimana-mana di sisi selatan Zona Demilitarisasi atau DMZ. Mereka menjaga bangunan dari tak hanya tentara Korea Utara, tetapi juga para turis.Sejak runtuhnya Tembok Berlin, wisatawan kini senang berkunjung ke dua sisi DMZ, perbatasan dunia yang paling dijaga pasukan bersenjata, dan dibangun 60 tahun yang lalu. Di sisi selatan, toko-toko souvenir menjual T-Shirt DMZ, cokelat merek DMZ, dan potongan-potongan kawat berduri asli DMZ. Ada pula deretan botol alkohol Korea Utara yang berdebu, dan miniatur seragam tempur. Tak jauh dari pagar kawat berduri dan tentara yang memegang senapan, anak-anak tertawa riang saat naik kapal besar yang berayun pada pendulum raksasa, bernama "Super Viking". Wahana ini adalah simbol dari "Peace Land", taman bermain kecil yang tampak bergulir ke pegunungan Korea Utara. Para turis juga ada di sisi utara DMZ, tetapi lebih tenang. Salah satu atraksi disana adalah "Desa Damai", tempat gedung-gedung kosong seperti Potemkin, yang diberi julukan "Desa Propaganda". DMZ dibangun pada tahun 1953 saat terjadi gencatan senjata antara kedua Korea. Luasnya adalah 4 km, dengan daerah yang paling dikunjungi terletak di utara Seoul. Di sisi utara, suasananya santai dengan turis yang diperbolehkan memakai sandal jepit dan berambut biru. Petugas Korea Utara memberikan presentasi terlatih tentang hubungan Utara-Selatan, di gubuk yang digunakan untuk menandatangani perjanjian gencatan senjata. Sedangkan di sisi Selatan, ada pos pengamatan di puncak gunung dengan teropong mata-mata untuk mengamati Utara. Pariwisata DMZ turun sedikit selama ketegangan militer awal tahun ini, tetapi akhir-akhir ini keadaan kembali pulih. Wisatawan datang dari berbagai tempat seperti Amerika, Eropa dan seluruh Asia. Selama beberapa dekade setelah gencatan senjata, pariwisata DMZ hanya dikhususkan untuk orang-orang penting di Utara dan Selatan. Korea Utara mulai membuka sisinya pada wisatawan Barat di awal 1990-an, dan Selatan meningkatkan pariwisata di DMZ pada tahun 2002, saat Paju, kota yang berbatasan dengan zona, mulai mempromosikan pariwisata untuk meningkatkan ekonomi lokal.courtesy : youtube/NTDTVDWI OKTAVIANE