Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Permainan Lego, Asah Kreatifitas Segala Umur

Videografer

Editor

Selasa, 8 April 2014 10:37 WIB

Iklan
TEMPO.CO, Amerika Serikat: Kita mungkin lupa rasanya asyiknya bermain dan berimajinasi, nsmun disini kita bisa kembali bernostalgia lewat kepingan-kepingan mungil ini. Dan itulah suara favorit Peter Abrahamson yang sudah 40 tahun bermain lego. Waktu berumur 14 tahun, Peter membuat film tentang lego classic spacenya, beberapa dekade setelahnya ia masih tekun membangun berbagai kreasi lego sambil bersilaturahmi dengan sesama pecinta lego pada acara seperti ini. dimana mereka saling memamerkan, mengagumi, membeli dan menjual karya lego. Lego tersedia dalam 53 warna dan jumlah lego yang terjual selama setahun mampu mengitari bumi 5 kali. Hobi lego sejak kecil ini hidup dari berjualan lego, menurutnya ada fenomena masa lalu yang masih terlihat yaitu lebih banyak pemain laki-laki dibanding perempuan. Umumnya lelaki pecinta lego rela membayar mahal untuk koleksi, begitu menurut Paul yang baru saja membayar $ 600 untuk set ini. Untuk menarik lebih banyak penggemar perempuan, Lego mengeluarkan seri-seri khusus. Putrinya Hally punya show di youtube tentang bagaimana membangun kreasi lego. Nathan Sawaya juga punya audiens global, walaupun bukan dijalur global melainkan lewat berbagai pameran, galeri seni kontemporer. Ia salah satu seniman lego paling terkenal di dunia. Bagi yang merasa tidak kreatif atau kurang suka ke galeri anda bisa tetap menikmati lego di ruang terbuka dengan berkunjung ke taman permainan lego land atau nonton lego movie. Mengapa lego tetap populer? Umumnya para penggemar ini berniat akan mewariskan lego koleksi mereka ke anak cucu, sehingga mereka bisa menikmatinya sebagai hobi antar generasi.Courtesy : Youtube/VOAIndonesiaDWI OKTAVIANE