Bersaing Ketat, Rudal Avangard Rusia Mesin Kiamat, Mimpi Buruk AS
Videografer
Editor
Senin, 2 Maret 2020 07:00 WIB
Baru-baru ini, Wakil Asisten Menteri Pertahanan AS untuk China, Chad Sbragia, mengingatkan persaingan militer Cina versus AS bukan hal remeh. Sbragia memperingatkan Kongres Amerika bahwa persaingan kedua negara tidak akan berlangsung singkat ataupun memakan biaya yang murah.
Rudal jelajah hipersonik (HCM) Cina, Xingkong-2, dikembangkan China Academy of Aerospace Aerodynamics. Xingkong-2 atau Starry Sky-2 diklaim "menembus sistem pertahanan anti-rudal generasi sekarang." Pengamat militer Richard Stone menyebut senjata hipersonik itu mampu menghindari pertahanan dan membuat musuh menebak target.
Rusia tak mau kalah dalam persaingan sengit ini rudal jelajah hipersonik. Presiden Vladimir Putin mengklaim rudal hipersonik Avangard Rusia tak terkalahkan.
Sementara itu, Departemen Pertahanan AS atau Pentagon sedang mengembangkan sistem misil pencegat untuk mengalahkan rudal hipersonik yang sangat canggih dan sangat bermanuver. Defense Advanced Research Projects Agency (DARPA) Pentagon mengumumkan bahwa mereka telah memberikan kontrak senilai US& 13 juta kepada kontraktor pertahanan Northrop Grumman untuk program Glide Breaker.
Untuk mencegat rudal balistik antarbenua (ICBM) konvensional, AS akan menggunakan lebih dari satu pertahanan yang berbasis darat, yakni 44 di Alaska dan empat di California.
Sumber Video: CCTV via SCMP, House Transportation & Infrastructure Committee, New China TV, CBS 17; Youtube/Gung Ho Vids
Sumber Narasi: ScienceMag, Military Times
Editor: Ngarto Februana