Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Amerika Serikat Tolak Hasil Penyelidikan WHO di Wuhan soal Asal Virus Corona

Jumat, 12 Februari 2021 12:00 WIB

Iklan

Amerika Serikat mengatakan tidak akan menerima hasil temuan Organisasi Kesehatan Dunia WHO dari penyelidikan Virus Corona/Covid-19 di Wuhan, China. Hal itu disampaikan oleh juru bicara Departemen Luar Negeri AS, Ned Price.

Menurutnya, penghitungan lengkap oleh WHO dan China yang merinci bagaimana pandemi dimulai dan menyebar sangat penting mengingat pengaruhnya dan dampak global dari Virus Corona COVID-19.

Menurutnya China, setidaknya sampai saat ini, belum menawarkan transparansi yang kita butuhkan dan, yang sama pentingnya, komunitas internasional perlu, sehingga kita dapat mencegah pandemi seperti ini terjadi lagi," kata Price dalam sebuah pengarahan, seperti dilansir South China Morning Post,Kamis (11/2/2021). 

Kami akan bekerja dengan mitra kami, dan juga memanfaatkan informasi yang dikumpulkan dan dianalisis oleh komunitas intelijen kami sendiri ... daripada terburu-buru membuat kesimpulan yang mungkin dimotivasi oleh hal lain selain sains," sebut Price. 

Sementara di Beijing, juru bicara Kementerian Luar Negeri China, Wang Wenbin mengatakan kegiatan di Wuhan hanyalah bagian dari penyelidikan, dan menegaskan kembali seruan agar Amerika mengizinkan pakar WHO untuk meluncurkan penyelidikan di negara tersebut.

Anggota misi WHO yang terdiri dari ilmuwan asing dan China, yaitu Peter Ben Embarek, menuturkan kepada wartawan di Wuhan pada akhir kegiatan penyelidikan bahwa Virus Corona kemungkinan besar muncul pada manusia setelah melompat dari hewan.

Peter Ben Embarek, yang memimpin kelompok itu, menambahkan bahwa "sangat tidak mungkin" virus itu bocor dari Institut Virologi Wuhan, seperti tuduhan tana bukti oleh pemerintahan Donald Trump. 

Video: China Central Television (CCTV)
Editor: Ridian Eka Saputra