Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke [email protected].

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Roket Cina Seberat 21 Ton Lepas Kendali, Puing Dikhawatir Jatuh di New York

Selasa, 4 Mei 2021 14:39 WIB

Iklan

Sebuah badan roket besar milik Cinamelesat di sekitar Bumi di luar kendali, dan bisa jatuh kembali ke Bumi dalam beberapa hari ke depan. Benda seberat 21 ton itu adalah tahap inti roket Cina Long March-5B .

Pada hari Rabu, 28 April 2021, Cina meluncurkan modul pertama dari stasiun luar angkasa baru yang sedang dibangun negara itu. Alih-alih jatuh ke tempat yang telah ditentukan sebelumnya di lautan, seperti yang biasa terjadi pada roket yang dibuang, tahap inti Long March-5Bmulai mengelilingi Bumi tidak terkendali.

Badan roketkemungkinan akan jatuh kembali ke Bumi dalam beberapa hari ke depan, jurnalis Andrew Jones, yang meliput program luar angkasa Cina, melaporkan untuk SpaceNews.

"Saya pikir dengan standar saat ini tidak dapat diterima untuk membiarkannya masuk kembali tanpa terkendali," kata Jonathan McDowell, seorang astronom yang melacak objek yang mengorbit Bumi, kepada jurnalis Jones. "Sejak 1990 tidak ada benda seberat lebih dari 10 ton yang sengaja ditinggalkan di orbit untuk masuk kembali tanpa terkendali."

Badan roket itu berukuran panjang sekitar 100 kaki (30,48 meter) dan lebar 16 kaki (4,88 meter), menurut Jones. Saat jatuh dari orbit, ia mungkin terbakar di atmosfer bumi, tetapi potongan besar puing dapat bertahan. Sebagian besar Bumi adalah lautan, jadi di situlah potongan roket yang jatuh kemungkinan besar akan mendarat. Tapi mereka masih bisa mengancam daerah pemukiman.

"Selalu sulit untuk menilai jumlah massa yang bertahan dan jumlah fragmen tanpa mengetahui desain objek, tetapi aturan praktis yang masuk akal adalah sekitar 20-40 persen massa kering," Holger Krag, kepala Kantor Program Keamanan Antariksa untuk Badan Antariksa Eropa, kepada Jones.

Jalur badan roket di sekitar Bumi membawanya sedikit lebih jauh ke utara daripada New York, Madrid dan Beijing dan sejauh selatan Chili dan Wellington, Selandia Baru," menurut Jones. Itu bisa jatuh kembali ke Bumi di mana pun dalam kisaran ini.

Cina telah meluncurkan Long March-5B sebelumnya, pada Mei 2020, untuk mengujinya dengan menempatkan prototipe pesawat luar angkasa ke orbit. Tahap inti roket itu juga jatuh kembali ke Bumi tanpa kendali, enam hari setelah peluncuran. Badan roket itu masuk kembali ke atmosfer Bumi di atas Samudra Atlantik, menurut Skuadron Kontrol Luar Angkasa ke-18 Angkatan Luar Angkasa AS, tetapi laporan lokal menunjukkan bahwa potongan roket jatuh di Pantai Gading.

Video: Cina Central Television

Editor: Ridian Eka Saputra