Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

PDIP Kritik Banyak Program Strategis Anies Tak Jalan Hingga Akhir Masa Jabatan

Rabu, 22 Desember 2021 00:20 WIB

Iklan

Fraksi PDI Perjuangan di DPRD DKI Jakarta mengkritik kinerja Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan selama empat tahun menjabat. Menurut PDIP, hingga menjelang masa jabatannya berakhir banyak program strategies Anies yang tidak berjalan. 

"Sebut saja normalisasi sungai, Rumah DP Nol, dan OK-OCE. Tiga hal itu realisasinya tahun ini tetap jalan di tempat," ujar Gembong dalam Laporan Akhir Tahun Fraksi PDI Perjuangan di Creative Hall, MBLOC Space, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Selasa, 21 Desember 2021. 

Gembong menerangkan, hingga akhir tahun 2021 Pemerintah Provinsi DKI Jakarta tidak melakukan normalisasi atau pun naturalisasi sungai sama sekali. Padahal, menurut Gembong, program ini berdampak besar terhadap penanggulangan banjir Ibukota. 

"Justru program sumur resapan yang menelan angaran hingga Rp 411 miliar pada tahun 2021, pembangunannya tidak memperhatikan aspek teknis sehingga menghancurkan fasilitas umum di lokasi tersebut," ujar Gembong. 

Lalu dengan program Rumah DP 0, Gembong memaparkan hingga tahun 2021 hanya terealisasi 967 unit saja. Artinya, Anies hanya berhasil mencapai target 0,3 persen dari total target di RPJMD sebanyak 232.214 unit. 

Untuk program OK-OCE yang diklaim berhasil oleh Anies Baswedan karena berhasil mengumpulkan 281.812 pendaftar, Gembong memaparkan mereka hanya sekadar mendaftar di laman Jakpreuner. Dari total jumlah tersebut, baru sekitar 6.000 UMKM yang berhasil mendapatkan akses permodalan.

Program prioritas lainnya yang tidak dijalankan oleh Anies, menurut Gembong adalah pembangunan LRT dan rehabilitasi total bangunan sekolah. 

“Kami rasa, tahun 2021 ini Bapak Gubernur kehilangan fokus untuk mengejar pekerjaan rumah yang sudah kami sampaikan di tahun lalu, dan memilih untuk fokus terhadap hal-hal yang tidak substansial seperti Formula E,” kata Gembong.

M JULNIS FIRMANSYAH