Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke [email protected].

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Wacana Tarif Tiket KRL Naik Jadi Rp 5.000, KCI Ungkap Sederet Tambahan Fasilitas

Videografer

Tempo.co

Rabu, 19 Januari 2022 14:00 WIB

Iklan

PT Kereta Commuter Indonesia (KCI) membeberkan sejumlah tambahan fasilitas kereta rel listrik (KRL) bagi pelanggan menyikapi rencana kenaikan harga tiket perjalanan menjadi paling murah Rp 5.000. Vice President Corporate Secretary KAI Commuter Anne Purba mengatakan penambahan sarana KRL menjadi salah satu fokus peningkatan layanan dalam beberapa tahun ke belakang.

Anne memaparkan, sejak akhir 2021, KAI Commuter mengoperasikan 1.005 perjalanan per hari dengan waktu operasi mulai pukul 04.00 hingga 22.00 WIB. Frekuensi perjalanan ini meningkat ketimbang tahun-tahun sebelumnya.

Pada 2018, jumlah frekuensi perjalanan KRL 936 kali per hari. Sedangkan pada 2019, hanya terdapat 958 perjalanan KRL. Pada masa pandemi 2020, KRL beroperasi dengan jumlah 964 perjalanan. Anne menjelaskan pada 2022, KAI Commuter akan menambah frekuensi perjalanan secara bertahap.

Adapun rangkaian kereta dibagi menjadi tiga jenis stamformasi (SF), yaitu rangkaian yang terdiri atas 8 kereta, 10 kereta, dan 12 kereta. KAI Commuter, Anne melanjutkan, memaksimalkan kapasitas angkut menggunakan 43 rangkaian dengan SF 12, 47 rangkaian dengan SF 10, dan 20 rangkaian dengan SF 8. Selain menambah rangkaian perjalanan, KAI Commuter menyiapkan 94 rangkaian untuk melayani pengguna dan tiga rangkaian cadangan.

Selain dari sisi kereta, penambahan fasilitas dilakukan dari sisi infrastruktur. Pemerintah, kata Anne, mendukung penambahan perjalanan dengan pembangunan double double track (DDT) Manggarai – Cikarang dan peningkatan kapasitas stasiun di sepanjang lintas Bekasi.

Bangunan baru stasiun hasil revitalisasi diklaim memiliki aksesibilitas dan fasiltas layanan yang lebih baik. Stasiun-stasiun baru ini dilengkap dengan lift, eskalator, toilet disabilitas, ruang laktasi, pos kesehatan, dan hall maupun peron yang lebih luas untuk melayani pengguna KRL.

Selanjutnya, perusahaan melakukan modernisasi dan digitalisasi layanan transaksi tiket elektronik. Anne menjelaskan, penambahan jumlah gate elektronik rutin dilakukan seiring dengan perluasan stasiun.

Dari sisi tiket, Kereta Commuter mengembangkan kartu multi trip (KMT). KMT saat ini diklaim dapat digunakan untuk membayar parkir di stasiun-stasiun KRL. Kartu ini pun dapat dipakai sebagai alat transaksi untuk kereta Bandara Soekarno-Hatta.

Foto: ANTARA, TEMPO/Hilnan Fathurahman