TEMPO.CO, Bandung : Area persawahan di Rancaekek, Kabupaten Bandung ini pernah menjadi penghasil padi kelas satu di Jawa Barat. Saat ini kondisinya memprihatinkan setelah tercemar limbah industri tekstil dari pabrik sekitaran Jalan Raya Bandung-Garut selama puluhan tahun. Kawasan persawahan yang tercemar kurang lebih sekitar 1.200 hektare, dengan kondisi seperti itu menurunkan produktifitas petani dalam menghasilkan padi.Ketua Pawapeling Adi M. Yadi mengatakan limbah industri tersebut dialirkan melalui Sungai Cikijing yang merupakan sub DAS Citarum yang menjadi sumber pengairan pertanian warga. Padi yang dihasilkan pun tidak berkualitas. Darmat seorang petani mengakui untuk produksi satu tumbak sawah hanya menghasilkan 3 sampai 4 kilogram. Ia menambahkan untuk penjualannya pun hanya Rp 350.000 per kuintal, biasanya padi yang bagus bisa dijual hingga Rp 700.000 per kuintalnya.Untuk mengkritisi kondisi tersebut, Organisasi lingkungan global Greenpeace dan Pawapeling menggelar sebuah peragaan busana di atas sawah yang tercemar limbah industri. Peragaan busana ini mengkampanyekan penggunaan bahan industri tekstil yang ramah lingkungan.Videographer : DICKY ZULFIKAR NAWAZAKIEditor/Narator : DWI OKTAVIANE