Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Kantor Pos Cabang Utama Balikpapan Salurkan BLT BBM

Videografer

dok.

Editor

Lourent

Rabu, 26 Oktober 2022 14:00 WIB

Iklan

Suasana Kantor Pos Cabang Utama Balikpapan sedikit berbeda pada Selasa, 25 Oktober 2022. Sebanyak 200 perwakilan penerima bantuan langsung tunai bahan bakar minyak (BLT BBM) dan bantuan subsidi upah (BAU) datang ke Pos Cabang Utama Balikpapan, KalimantanTimur, untuk menerima bantuan langsung dari Presiden Joko Widodo (Jokowi) yang didampingi Menteri Tenaga Kerja Ida Fauziyah, Direktur BPJS Ketenagakerjaan Anggoro Eko Cahyono, dan Gubernur Kaltim Isran Noor.

"Sampai saat ini BLT BBM sudah tersalurkan sebesar 99,7 persen. Jadi, hampir selesai. Sedangkan untuk subsidi upah sudah tersalurkan sebesar 72 persen, sisanya terus akan dikebut," kata Presiden Jokowi. Diharapkan dengan bantuan ini tingkat konsumsi dan daya beli masyarakat tetap terjaga, sehingga akan memengaruhi pertumbuhan ekonomi di daerah maupun secara nasional.

Menteri Tenaga Kerja (Menaker) Ida Fauziyah menyebutkan penyaluran BSU sudah tahap ke enam melalui Bank Himbara dengan total 71,46 persen. "Sisanya mereka yang tidak memiliki rekening bank akan disalurkan melalui PT Pos Indonesia dan akan disalurkan dalam dua hari ke depan," kata Menaker Ida.

Eksekutif General Manger Kantor Pos cabang Balikpapan Wendy Nugroho mengatakan pemberian bantuan di Balikpapan diberikan kepada BLT BBM untuk 100 keluarga penerima manfaat (KPM) dan penerima BSU sebanyak 100 pekerja. "Teknisnya penerima bantuan membawa undangan dan diverifikasi datanya, kemudian baru bisa mendapatkan bantuan," kata Wendy.

Warsini dan Tri, penerima manfaat, mengatakan akan menggunakan bantuan itu sebagai modal tambahan usahanya. "Saya jual nasi, akan tambah-tambahin untuk jual kopi," kata Warsini.