Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Harga Dollar Melejit, Ukuran Tempe Makin Kecil

Videografer

Editor

Rabu, 30 September 2015 15:35 WIB

Iklan
TEMPO.CO, Serang: Nilai tukar rupiah terhadap dollar yang terus merangkak naik, berdampak pada perajin tempe di Kota Serang. Salah satunya perajin tempe di wilayah Sewor, Cipocok Jaya, Kota Serang. Perajin tempe di tempat ini sudah satu bulan lalu terpaksa memperkecil ukuran tempe satu sentimeter.Langkah ini dilakukan untuk menekan biaya produksi akibat tingginya harga kedelai impor sebagai bahan baku pembuatan tempe. Memperkecil ukuran tempe dilakukan, karena jika harga tempe dinaikan mengikuti kenaikan harga kedelai impor maka pelanggan akan kabur.Selain memperkecil ukuran tempe, untuk menyiasati kenaikan harga kedelai impor, perajin tempe juga terpaksa mencampur kembali sebagian kulit kedelai yang sebelumnya telah dibuang.Kedelai impor didapat perajin tempe dari distributor kedelai di pasar tradisional. Dalam kurun waktu kurang lebih satu bulan perajin tempe di tempat ini mampu menghabiskan dua ton kedelai impor. Sehingga secara langsung kenaikan harga kedelai impor dirasa para perajin tempe sudah sangat memberatkan karena membengkaknya modal usaha.Para perajin tempe khawatir jika nilai tukar rupiah terhadap dolar tidak bisa teratasi, maka bukan tidak mungkin harga kedelai impor akan kembali mengalami kenaikan hingga mencapai Rp 10.000 seperti tahun " tahun sebelumnya. Yang pada akhirnya mengancam para perajin tempe itu sendiri.Jurnalis Video : Darma wijayaEditor/Narator : Ryan Maulana