Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

RS Polri Mengaku Kesulitan Identifikasi 11 Jenazah Korban Kecelakaan KM 58 Tol Jakarta-Cikampek

Videografer

Tempo.co

Kamis, 11 April 2024 09:20 WIB

Iklan

Kepala Rumah Sakit Polri Kramat Jati, Brigadir Jenderal Hariyanto, mengaku kesulitan mengidentifikasi 11 jenazah korban kecelakaan KM 58 Tol Jakarta-Cikampek. Sebab, hampir seluruh tubuh korban mengalami luka bakar.

"Saat ini yang belum teridentifikasi adalah 11 korban karena kondisi luka bakar yang mencapai 90-100 persen," kata dia dalam keterangan tertulisnya, Rabu, 10 April 2024. 

Kepolisian Daerah (Polda) Jawa Barat telah mengirim 13 kantong jenazah korban kecelakaan KM 58 Jalan Tol Jakarta-Cikampek ke Rumah Sakit (RS) Polri Kramat Jati, Jakarta Timur. Jenazah tersebut tiba di rumah sakit kemarin sekitar pukul 14.00 WIB. 

Hariyanto menyatakan, pihaknya telah menerima 11 jenazah dan dua potongan tubuh. RS Polri baru berhasil mengungkap identitas satu jenazah. "Sudah satu yang teridentifikasi dari gigi atau odontologi," ucap Hariyanto. Polisi sebelumnya telah mengidentifikasi satu jenazah yang diketahui bernama Nazwa Ghefira, perempuan 22 tahun, warga Bogor. 

Kecelakaan terjadi di jalur contraflow KM 58 Tol Jakarta-Cikampek di wilayah Kabupaten Karawang. Ada tiga kendaraan yang terlibat tabrakan beruntun itu, yakni bus Primajasa nomor polisi B-7655-TGD, Gran Max nomor B-1635-BKT, dan Daihatsu Terios.

Dalam peristiwa kecelakaan di Tol Cikampek KM 58 itu, mobil Gran Max dan Terios hangus terbakar. Ada 12 orang meninggal, semuanya penumpang Gran Max. Mereka terdiri atas tujuh laki-laki dan lima perempuan. Dari mobil Terios tidak ada korban. Ada pula dua penumpang bus Primajasa yang mengalami luka-luka.

 

 

 

Foto: tempo,co
Editor: Ridian Eka Saputra