Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Ribuan Warga Demo Tolak Pabrik Semen di Pegunungan Kendeng

Videografer

Editor

Kamis, 19 November 2015 11:28 WIB

Iklan
TEMPO.CO, Semarang: Ribuan warga dari Kabupaten Pati, Grobogan, Rembang dan Blora, Jawa Tengah menghadiri sidang putusan gugatan warga atas pendirian pabrik semen di Pengadilan Tata Usaha Negara Semarang. Warga menggugat pembangunan pabrik semen Sahabat Mulia Sakti, anak perusahaan Indosemen di dua kecamatan yaitu Kayen dan Tambakromo Kabupaten Pati. Warga khawatir, pembangunan pabrik semen di Pegunungan Kendeng ini akan menghilangkan sumber mata air yang dibutuhkan warga. Di depan PTUN Semarang, warga dan mahasiswa menggelar spanduk dan poster penolakan pabrik semen. Warga yang sebagian besar perempuan ini menyerukan Karst dan lahan pertanian pantang dijadikan tambang. Lokasi dibangunnya pabrik semen di Kayen dan Tambakromo adalah wilayah karst di Pegunungan Kendeng Pati. Sehingga penambangan besar-besaran untuk pabrik semen dikhawatirkan mematikan sumber-sumber air bawah tanah. Gun Retno tokoh masyarakat Sedulur Sikep Pati di atas truk berorasi menyemangati warga untuk tetap mempertahankan Karst Pegunungan Kendeng dari eksploitasi pabrik semen. Selain mahasiswa, warga didukung oleh romo Aloysius Budhi dari Keuskupan Agung Semarang yang menyemangati warga dengan memainkan Saksophone saat menyanyikan lagu Indonesia Pusaka. Sebelumnya, tekat tiga puluhan warga Pati untuk menyelamatkan bumi Kendeng dilakukan dengan jalan kaki Longmarch sepanjang 80 kilometer dari Pati menuju Semarang yang ditempuh selama dua hari dua malam. Aksi ini untuk mendukung gugatan warga terhadap pembangunan pabrik semen. Jurnalis Video : Budi PurwantoEditor/Narator : Ryan Maulana