Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke [email protected].

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Israel Menolak Seruan Gencatan Senjata dengan Hizbullah

Videografer

Tempo.co

Jumat, 27 September 2024 14:29 WIB

Iklan

Israel pada Kamis, 26 September 2024, menolak seruan dunia agar mau gencatan senjata dengan Hizbullah di Lebanon. Tel Aviv adalah sekutu dekat Amerika Serikat, di mana konflik Hizbullah Israel telah menewaskan ratusan warga Lebanon dan menimbulkan kekhawatiran terhadap kemungkinan perang kawasan. 

Kendati Israel bersikukuh dengan posisinya, Amerika Serikat dan Prancis berupaya agar prospek 21 hari gencatan senjata tetap hidup. Pada Rabu, 25 September 2024, kedua negara memastikan proses negosiasi terus berjalan, termasuk di sela-sela sidang umum PBB di New York. 

Sebuah jet tempur Israel menghantam beberapa titik di Ibu Kota Beirut hingga menewaskan dua orang dan melukai 15 orang lainnya. Diantara korban luka adalah seorang perempuan yang saat ini dalam kondisi kritis. Kementerian Kesehatan Lebanon mengatakan sejak Senin, 23 September 2024, sampai Kamis, 26 September 2024, korban tewas akibat serangan Israel lebih dari 600 orang. 

Jika tidak ada aral melintang, Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu akan menyampaikan pidato di sidang umum PBB pada Jumat, 27 September 2024, di New Yorl. Sebelumnya, Netanyahu berkomitmen pihaknya akan menyerang Hizbullah dengan kekuatan penuh dan tidak akan berhenti sampai Israel mencapai seluruh tujuannya, yakni membawa pulang sandera yang ditahan Hamas dengan selamat. 

Israel Katz, Menteri Luar Negeri Israel, menulis di media sosial X bahwa tidak ada gencatan senjata dengan Hizbullah di Lebanon. Sedangkan Menteri Luar Negeri Lebanon Abdallah Bou Habib mengatakan pihaknya sudah mengajukan ke PBB agar ada gencatan senjata sebelum situasi memburuk dan di luar kontrol yang dampaknya kemana-mana. 

 

 

Foto: tempo.co
Editor: Ridian Eka Saputra