Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Kekeringan Air, Ratusan Warga Serang Perusahaan Air Minum

Videografer

Editor

Kamis, 14 Januari 2016 12:10 WIB

Iklan
TEMPO.CO, Serang: Ratusan warga dari Kecamatan Baros, Kabupaten Serang dan Kecamatan Cadasari Kabupaten Pandeglang Banten, Rabu pagi menyerang perusahaan air minum kemasan yang rencananya akan didirikan di wilayah perbatasan mereka. Ratusan warga dan santri yang berasal dari Kecamatan Baros, dan Kecamatan Pandeglang Banten mengamuk diareal lahan yang akan dibangun tersebut. Bahkan ratusan warga nyaris menghakimi pengendara mobil yang diduga sebagai pegawai dari perusahaan air minum tersebut. Pihak kepolisian pun berusaha melindungi pengendara mobil tersebut. Selain itu warga yang tersulut emosi juga merusak dan merobohkan tembok pembatas milik perusahaan yang telah dibangun. Warga kembali melakukan penolakan karena mendapat informasi bahwa pembangunan perusahaan akan dilanjutkan kembali. Untuk itu warga meminta kepada pemerintah Kabupaten Serang agar bertindak tegas dengan tidak mengizinkan adanya perusahaan air minum kemasan ditengah pemukiman warga. Akibat aksi warga ini, Kapolres Serang beserta Kapolres Pandeglang turun ke lokasi aksi, dan akhirnya dapat menenangkan warga dari 2 kabupaten itu. Pihak kepolisian akan memediasi baik dari pihak masyarakat, pihak perusahaan air minum dan pemerintah terkait mencari solusi permasalahan yang ada. Sebelumnya warga menolak adanya perusahaan air minum , karena dilokasi perusahaan terdapat enam mata air produktif yang dimanfaatkan untuk keperluan warga sehari-hari. Namun kini keenam mata air tersebut telah ditutup pihak perusahaan hingga dibeberapa kampung mengalami kesulitan air. Warga akhirnya membubarkan diri setelah mendapatkan penjelasan dari Kapolres, namun warga berjanji akan kembali melakukan aksi apabila diketahui perusahaan itu kembali beroperasi. Jurnalis Video : Darma wijaya Editor/Narator : Ryan Maulana