Atap Kantor BPTPM Ambruk Akibat Angin Kencang dan Hujan Deras

TEMPO.CO, Serang: Ambruknya atap bangunan kantor Badan Pelayanan Terpadu dan Penanaman Modal Kota Serang diketahui para pegawai pada Senin pagi saat para pegawai mulai masuk kerja. Diduga kuat ambruknya atap kantor BPTPM tidak kuat menahan tiupan angin kencang dan guyuran hujan deras yang terjadi pada Minggu petang, padahal atap kantor BPTPM Kota Serang menggunakan baja ringan. Akibat peristiwa tersebut, sebagian besar dokumen penting terkait perizinan basah terkena guyuran air hujan, dan perangkat elektronik seperti komputer yang berada di dalam kantor mengalami kerusakan akibat tertimpa plafon atap kantor. Sementara untuk dokumen penting yang masih tersisa dan perangkat elektronik lain yang tidak mengalami kerusakan langsung dievakuasi para pegawai ke ruangan lain. Akibat peristiwa tersebut segala aktivitas yang dilakukan para pegawai terkait pelayanan perizinan terganggu dan terpaksa dilakukan secara manual. Setidaknya ada lima atap ruangan di kantor BPTPM Kota Serang ambruk akibat guyuran hujan deras dan tiupan angin kencang, di antaranya ruangan penanaman modal dan bagian perizinan. Diakui pegawai, diketahui kantor BPTPM Kota Serang yang pernah dikunjungi oleh Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Yuddy Chrisnandi tidak lama ini, belum pernah dilakukan perbaikan secara keseluruhan, namun perbaikan yang dilakukan hanya sebatas rehab ringan padahal kantor tersebut sudah dibangun sebelum Kota Serang bediri. Sementara Badan Penanggulangan Bencana Kota Serang langsung turun ke lokasi musibah ambruknya atap kantor BPTPM Kota Serang, petugas langsung mendirikan tenda darurat untuk menampung para pegawai dan peralatan kantor untuk melakukan pelayanan secara manual. Petuga BPBD Kota Serang menyebut ambruknya atap kantor BPTPM tersebut murni akibat faktor alam. Meski tidak ada korban jiwa, akibat peristiwa tersebut kerugian diperkirakan mencapai ratusan juta rupiah karena banyak fasilitas dan perangkat kantor yang rusak. Pihak BPTPM Kota Serang pun belum bisa memastikan kapan pelayanan akan berjalan normal kembali. Jurnalis Video: Darma Wijaya Editor dan Narator: Ridian Eka Saputra