Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Markus Haluk: Tak Ada Harapan Rakyat Papua kepada Pemerintah

Videografer

Editor

Kamis, 4 Februari 2016 21:20 WIB

Iklan
TEMPO.CO, Wamena: Mantan Ketua Perhimpunan Mahasiswa Pegunungan Tengah Papua, Markus Haluk, seperti diberitakan media Australia, Sydney Morning Herald 3 Februari lalu, disebut-sebut dalam sebuah dokumen rahasia yang disusun pemerintah Indonesia. Berkas rahasia tersebut secara detail menguraikan kelemahan tokoh-tokoh Papua, sebagai strategi untuk menekan gerakan kemerdekaan Papua. Di berkas itu disebutkan kelemahan Markus Haluk adalah uang dan perempuan. Menanggapi hal itu, kepada Fairfax Media, Haluk mengatakan bahwa hal itu adalah strategi intelijen, strategi Jakarta untuk membunuh seorang pejuang. Haluk juga mengatakan dirinya punya istri dan bukan seorang playboy.Markus Haluk adalah salah satu penggagas berdirinya United Liberation Movement West Papua atau ULMWP, yang dibentuk di Wamena, Papua, 17 Desember 2015. ULMWp ini menjadi payung untuk semua organisasi yang berjuang untuk kemerdekaan Papua. ULMWP telah mendapat dukungan resmi dari negara-negara di Pasifik Selatan yang tergabung dalam Melanesian Spearhead Group, yang memberi status observer kepada ULMWP.Markus mengatakan masalah Papua sudah berlangsung lama dengan berbagai kasus pelanggaran hak asasi manusia tanpa penyelesaian, tidak ada rasa aman. Menurut dia, kepercayaan dan harapan rakyat Papua kepada pemerintah tidak ada lagi, termasuk pada masa pemerintahan Presiden Joko Widodo sekarang. Markus tidak yakin ada kebijakan yang sungguh-sungguh untuk menyelesaikan masalah Papua.Video dan Reporter: Maria RitaStock Footages: Courtesy The Sydney Morning Herald, YoutubeEditor: Ngarto FebruanaNarator: Ryan Maulana