TEMPO.CO, Semarang: Enam remaja hanyut terseret banjir bandang Sungai Tinjomoyo saat asyik berselfie di tengah sungai. Beruntung tiga remaja bisa menyelamatkan diri dan ditolong oleh beberapa pengunjung lain yang dekat lokasi. Sementara itu tiga remaja lain hilang, hanyut terbawa derasnya arus sungai. Tim gabungan Basarnas, Brimob, dan sukarelawan melakukan penyisiran hingga Kanal Banjir Barat dan muara sungai di pantai utara Semarang. Tim gabungan terbagi dalam 14 tim melakukan penyisiran dari Jembatan Tinjomoyo, lokasi tempat kejadian, Kanal Banjir Barat hingga ke muara sungai di pantai utara Semarang. Dalam penyisiran tersebut tim menyisir hingga dasar sungai. Sebab korban diduga tertindih bebatuan yang hanyut terbawa derasnya arus sungai. Sebagian tim lain menyisir dari tepi sungai. Tim gabungan berhasil mengangkat jenazah Bagas Johan, siswa MTS Al-Qoirian, dekat lokasi kejadian. Kemudian Tim melanjutkan penyisiran hingga ke Kanal Banjir Barat Semarang. Diduga dua korban lain terseret arus lebih jauh. Untuk mendukung pencarian, Tim dari Basarnas membuka Posko di sekitar Bendungan Simongan. Tim berhasil menemukan dua korban lain, Iis dan Yuliana, siswi MTS Tawang di Kanal Banjir tersebut. Jenazah Iis ditemukan tertahan batu penahan banjir di Kanal Barat sedangkan Yuliana ditemukan di dekat muara sungai. Salah satu Tim Basarnas, Joko, mengatakan dalam pencarian tiga orang yang tenggelam, ditemukan satu orang. Tim Basarnas dibantu relawan dari kampus Unika, Sarda, Brimob, BPBD, Pramuka Ubaloka, Bankom Polrestabes dan PMI. Relawan tersebut bergabung dalam tim SAR diturunkan dari mulai lokasi kejadian jembatan Tinjomoyo, sampai ke Tugu Suharto, bendungan Pleret dan Muara. Jurnalis Video: Budi Purwanto (Semarang)