Iklan
TEMPO.CO, Flores Timur: Petani di Dusun Likotuden, Desa Kawalelo, Kabupaten Flores Timur, Nusa Tenggara Timur bersuka cita. Mereka panen 90 ton sorgum dari 30 hektare lahan kering milik 62 kepala keluarga.Masyarakat Flores sebenarnya tidak asing dengan tanaman sorgum. Sampai akhir tahun 1970-an, mereka masih makan sorgum sebagai makanan sehari-hari. Namun sejak pemerintah Orde Baru menyeragamkan beras sebagai makanan pokok nasional, lambat laun sorgum dilupakan.Kini sorgum dikenalkan kembali sebagai makanan pokok. Sebab, lahan kering di kawasan Timur Indonesia ini tak mampu lagi untuk ditanami padi dan jagung. Perubahan iklim dan sulitnya air membuat petani tak bisa lagi memanen padi dan jagung. Sementara hanya sorgum yang berhasil hidup di tanah tandus dengan air yang minim.Panen sorgum dari seluruh area Flores Timur mencapai total 200 ton dari 65 hektare lahan kering tandus. Panen Raya Sorgum juga dilakukan di Pulau Lembata, NTT, sebanyak 60 ton dari 20 hektare lahan kering.Sorgum di dua wilayah kabupaten di NTT ini menunjukkan kekayaan keragaman pangan lokal yang ada di Indonesia, yang tumbuh sesuai dengan kondisi lahannya.Jurnalis Video: Nur HaryantoEditor dan Pengisi Suara: Ngarto Februana
Video Terkait
-
Sorgum Tumbuh Baik di Tanah Tandus, Ini Hasilnya
27 Mei 2016
Video Lainnya
-
Rilis di India, Ini Spesifikasi Vivo T3X 5G
5 hari lalu