Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Sederhananya Pembuatan Batik Nyere

Videografer

Editor

Rabu, 16 Januari 2013 11:32 WIB

Iklan
TEMPO.CO, Bandung : Sejak batik dinobatkan sebagai warisan pusaka oleh UNESCO pada tanggal 2 Oktober 2009 lalu, batik langsung mendunia. Warga RW 07, Babakan Ciamis, Kelurahan Babakan Ciamis, Kecamatan Sumur Bandung mencoba membuat batik, namun tanpa media canting yang digunakan pada umumnya membuat batik. Mereka membuat batik menggunakan sapu nyere (sapu lidi).Sapu lidi yang dijipratkan pada sebuah kain, menghasilkan nilai estetika tersendiri pada proses pembuatan batik. Di gedung serbaguna milik warga inilah batik nyere tercipta.Yahya, seniman yang juga warga Babakan Ciamis ini mulanya ingin memberdayakan masyarakat sekitar terutama ibu rumah tangga yang memiliki waktu luang agar bisa berkreasi menghasilkan suatu karya yang bernilai jual. Bukan batik konvensional yang diajarkan, melainkan proses pembuatan batik yang lebih praktis, yaitu dengan menggunakan media sapu lidi. Langkahnya ini pun disambut baik oleh Yuyu Wahyudin, Ketua RW setempat.Videographer : ADITYA HERLAMBANG PUTRAEditor/Narator : DWI OKTAVIANE