TEMPO.CO, Denpasar: Dalam rangka menyambut Hari Raya Nyepi Tahun Baru Caka 1939 yang jatuh pada 28 Maret 2017 mendatang, sekitar 3.000 siswa Taman Kanak-Kanak dan Pendidikan Anak Usia Dini se-Kota Denpasar menggelar pawai ogoh-ogoh mini di Taman Kota, Denpasar, Bali.Ogoh-ogoh yang biasanya berukuran besar dan diarak oleh para pemuda sebelum Hari Raya Nyepi, kali ini anak-anak TK ikut serta dalam mengarak ogoh-ogoh namun berukuran mini.Berbagai bentuk ogoh-ogoh diarak keliling kawasan Taman kota, dengan didampingi oleh para guru dan orang tua, anak-anak terlihat senang dan antusias menggerak-gerakan ogoh-ogoh yang mereka arak, diiringi bunyi-bunyian dari alat musik tradisional. Pawai yang digelar setiap tahun itu bertujuan untuk memperkenalkan budaya di tanah kelahiran sejak usia dini sekaligus meningkatkan kreatifitas dan kekompakan antar siswa.Budaya mengarak Ogoh-ogoh yang tergolong budaya baru di Bali. Ogoh-ogoh merupakan simbol raksasa jahat atau kekuatan negatif yang biasanya diarak malam sebelum Hari Raya Nyepi dengan tujuan untuk membuat kegaduhan agar roh-roh jahat ternetralisir sehingga perayaan Nyepi dapat berlangsung damai.Jurnalis Video : Johannes P. ChristoEditor/Narator : Dwi Oktaviane