TEMPO.CO, Yogyakarta: Penyakit Leptospirosis atau penyakit kencing tikus mewabah di Kabupaten Gunungkidul, Yogyakarta. Dalam 3 bulan terakhir 38 warga dinyatakan suspect leptospirosis, 10 diantaranya meninggal dengan 1 korban dinyatakan positif meninggal akibat leptospirosis.Salah satu warga yang terindikasi leptospirosis adalah Candra Gunawan, warga Desa Pragak, Kecamatan Semanu, Gunungkidul, Yogyakarta. Korban suspect leptospirosis ini meninggal pada senin pagi di rumah sakit umum daerah Gunungkidul. Menurut keterangan kakak korban, Harni, korban mengalami gejala demam, nyeri dan tidak bisa berjalan selama kurang lebih 5 hari. Menurut diagnosa dokter dan hasil laboratorium, korban menderita leptospirosis dengan penanganan terlambat karena virus sudah menyebar ke organ tubuh lainnya.Dari keterangan teman korban, Candra Gunawan diduga terinveksi leptospiroris di lingkungan tempatnya bekerja yang kotor dan banyak tikus. Ditambah korban memiliki luka pada bagian kaki.Sementara Kepala Seksi pencegahan pengendalian penyakit tidak menular dan zoonesis, Dinas Kesehatan Gunungkidul, Yudo Hendratmo, mengatakan hingga bulan Maret ini, terdapat 38 warga yang mengalami suspect leptospirosis.Dari hasil lab 10 diantaranya meninggal karena terjangkit leptospirosis namun baru satu korban yang dinyatakan positif meninggal karena leptospirosis. Penyebaran paling banyak terjadi di Kecamatan Patuk, Gedangsari, Ngawen dan Nglipar.Jumlah penderita leptospirosis di Gunungkidul pada tahun ini meningkat dibanding tahun lalu yang hanya berjumlah 4 suspect leptospirosis, dengan 3 korban diantaranya meninggal.Jurnalis Video: HandwahyuEditor/Narator: Ridian Eka Saputra