Iklan
TEMPO.CO, Garut : Akibat tingginya curah hujan, ratusan hektar tanaman tomat dan cabai di Kabupaten Garut, Jawa Barat, rusak. Bahkan banyak diantara petani yang mengalami gagal panen. Seperti halnya yang dialami para petani di sentra holtikultura Kecamatan Banyuresmi.Menurut Asep, salah seorang petani di desa Sukaratu mengatakan tingginya curah hujan menyuburkan organisme pengganggu tanaman atau hama, seperti patek dan jamur. Genangan air hujan pada kebun juga menyebabkan kualitas tanaman menurun.Tak heran banyak diantara tanaman yang terkena jamur. Pada bagian buah terdapat bercak putih. Selain itu, batang dan daun tanaman cabai juga membusuk. Akibat kondisi ini produksi cabai turun antara 60-70 persen, bahkan hasil panen juga cepat membusuk. Hal serupa juga dialami petani tomat. Menurut Didin, para petani tomat harus mengeluarkan biaya tambahan pembelian pestisida untuk mengusir hama. Namun karena tingginya curah hujan, hama tanaman sulit untuk diusir. Karena itu banyak diantara petani yang frustasi dan membiarkan tanamannya digerogoti hama. Tak heran banyak diantara petani yang mengalami kerugian mencapai puluhan juta rupiah. Meski begitu, hingga saat ini dinas pertanian setempat belum melakukan penyuluhan maupun bantuan kepada para petani.Videografer : SIGIT ZULMUNIR Editor/Narator : DWI OKTAVIANE
Video Terkait
-
Curah Hujan Tinggi, 578,5 Hektare Lahan Padi di Jambi Gagal Panen
30 November 2021
-
Petani Cabai dan Tomat di Garut Gagal Panen
24 Januari 2013
Video Lainnya