Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Promosikan Kawasan Kalasan, Warga Berebut Kirab Gunungan Ayam

Videografer

Editor

Selasa, 9 Mei 2017 13:58 WIB

Iklan
TEMPO.CO, Yogyakarta: Ratusan warga Tirtomartani, Kalasan, Sleman, Yogyakarta antusias ikuti kirab budaya dengan mengarak gunungan ayam keliling desanya. Digelarnya kirab gunungan ayam tersebut, selain untuk melestarikan kebudayaan nenek moyang juga untuk mengenalkan sentra produksi ayam goreng di daerah tersebut. Ratusan warga yang sudah menunggu datangnya gunungan ayam, tak sabar untuk segera berebut meski harus rela berdesak-desakan untuk mendapatkan potongan ayam yang ada di gunungan tersebut.Sebelumnya, gunungan ayam goreng tersebut dikirab dengan menempuh rute mengelilingi desa sejauh 2 kilometer, dimulai dari kompleks pelataran candi Sambi Sari, Padukuhan Bendan, Tirtomartani, Kalasan, Sleman, Yogyakarta. Arak-arakan diawali oleh prajurit bergodo dan kemudian diikuti oleh patung juru masak, serta gunungan ayam setinggi 4 meter. Selain itu, setiap RT di desa tersebut juga menampilkan beragai macam gunungan, miniatur dari candi sari hingga kesenian budaya.Kirab budaya ini tak hanya menarik wisatawan lokal namun juga wisatawan asing, warga mengaku senang dapat melihat moment yang sangat langka tersebut, meski harus-berdesak desakan warga melakukannya sebagai bentuk ngalap berkah.Gunungan ayam goreng setinggi 4 meter ini menghabiskan 250 ekor ayam, dan dibagi menjadi 1800 potong ayam. Ayam goreng tersebut merupakan hasil dari swadaya masyarakat setempat, pasalnya mayoritas warga merupakan pengusaha ayam goreng. Kirab gunungan ayam tersebut selain melestarikan tradisi juga sekaligus untuk mempromosikan sentra ayam goreng didaerahnya.Jurnalis Video : Hand WahyuEditor/Narator : Dwi Oktaviane