Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Uniknya Gereja Ayam yang Tersembunyi di Tengah Hutan Bukit Menoreh

Videografer

Editor

Minggu, 21 Mei 2017 09:00 WIB

Iklan
TEMPO.CO, Semarang: Bangunan besar dan unik di tengah hutan ini harus menjadi destinasi wisata yang harus dikunjungi wisatawan. Bangunan ini dikenal dengan nama Gereja Ayam. Untuk menuju ke lokasi ini, wisatawan dari lokasi wisata sunrise Punthuk Situmbu harus melakukan trakking jalan naik menurun Untuk mencapai Gereja Ayam di Dusun Gombong, Desa Kembang Limus, Kecamatan Borobudur, Magelang, Jawa Tengah. Bangunan yang didesain mirip burung merpati ini memang tidak jauh dari lokasi wisata Sunrise Punthuk Situmbu di Kabupaten Magelang. Bangunan yang didirikan oleh Daniel merupakan rumah doa yang dibangun untuk rehabilitasi pengguna narkoba. Namun kini banyak dikunjungi wisatawan dalam negeri maupun mancanegera. Sejak dipakai syuting film Ada Apa Dengan Cinta 2, pengunjung rumah doa yang ada di bukit Rhema atau lebih terkenal gereja ayam ini terus berdatangan. Pengunjung penasaran dengan desain unik bangunan berbentuk burung merpati yang memiliki mahkota. Dengan lingkungan hutan Bukit Menoreh dan hamparan sawah, wisatawan bisa bersantai sambil menikmati ubi goreng yang disediakan gratis kepada pengunjung. Contohnya wisatawan asal Malaysia ini, Najihah, ia mengatakan tempat ini besar dan unik, maksudnya tempat ini besar banyak ruang yang harus dilihat dan ubinya enak. Meskipun ini tempat nasrani tapi dibawah ada tempat sholat semacam musholla. Di puncak mahkota, wisatawan bisa melihat hutan di sekitar gereja ayam. Tampak juga ekor merpati yang menjulang. Bangunan ini menghadap arah barat dengan filosofi mulut merpati akan menangkap sinar saat matahari terbit. Jurnalis Video: Budi PurwantoEditor/Narator: Ridian Eka Saputra