Iklan
TEMPO.CO, Bandung: Pasca melutusnya Kawah Sileri di Pegunungan Dieng, Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi terus melakukan pemantauan lokasi tersebut. Sebelum letusan, mereka sudah memberikan imbauan terkait letusan yang terjadi pada 2 Juli 2017 lalu. Pada pemantauanya sebelum letusan, Kawah Sileri dinyatakan normal, namun peringatan untuk menghindari kawah dalam radius 100 meter sudah diberikan kepada pengunjung.Pada jumpa persnya, Kepala Badan Geologi, Ego Syahrial mengatakan yang harus diwaspadai adalah kemungkinan lepasnya gas beracun. Seperti kejadian di Kawah Sinila tahun 1979 yang merenggut korban jiwa.Di Pegunungan Dieng sendiri terdapat 22 kawah yang berpotensi meletus kapan saja. Diantara kawah tersebut, Kawah Sileri dikategorikan tidak berbahaya dan cukup aman untuk dikunjungi oleh wisatawan dibandingkan Kawah Timbang dan Sinila.Saat ini pihak Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi melakukan kordinasi secara intensif untuk berjaga jika ada letusan susulan. Hal ini menjadi tantangan terberat mereka mengingat Pegunungan Dieng mempunyai karakter berbeda dengan gunung lainnya. Dari hasil pemantauan, mereka menyatakan Pegunungan Dieng di Kawah Sileri sudah terlihat normal dan tidak ada tanda- tanda letusan susulan. Namun mereka menghimbau agar tetap waspada. Jurnalis video: Dicky NawazakiEditor/Narator: Ryan Maulana
Video Terkait
-
Gas dan Lumpur Pekanbaru Berkurang, Ini Penjelasan Ahli Geologi
14 Februari 2021
Video Lainnya