Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Ada Bayangan Orang Menyeberang, Sopir Banting Setir, Truk Bermuatan Kapur Terguling

Videografer

Editor

Senin, 21 Agustus 2017 13:33 WIB

Iklan
TEMPO.CO, Cilegon: Kecelakaan tunggal Jumat pagi, 18 Agustus 2017 terjadi di jalur maut Jalan Raya Serang " Cilegon, Desa Serdang, Kecamatan Kramat Watu, Kabupaten Serang Banten. Truk fuso pengangkut batu kapur bahan baku semen terguling setelah menabrak pembatas jalan.Tidak ada korban jiwa dalam persitiwa kecelakaan tunggal ini, hanya muatan batu kapur yang akan diantar ke pabrik semen di Cilegon Banten tumpah ke ruas jalan.Arus lalu lintas dari arah Serang menuju Cilgeon tersendat, akibat bodi truk dan muatan kapur berada di tengah jalan nasional tersebut. Petugas kepolisian unit lalu lintas Polsek Kramat Watu, Kabupaten Serang melakukan pengaturan arus lalu lintas untuk meminimalkan kemacetan.Dede, sopir truk fuso, warga Pandeglang Banten ini selamat dari maut dan hanya mengalami luka ringan, setelah truk yang dikendarinya dari Bogor menuju Cilgeon ini terguling.Kecelakaan terjadi setelah sopir truk kaget melihat orang menyeberang sembarangan. Sopir truk yang mengendarai laju dengan kecepetan 30 sampai 40 kilometer per jam ini, terpaksa banting stir dan menabrak pembatas jalan, hingga akhirnya terguling.Sementara itu, petugas kepolisian, jalan Raya Serang " Cilegon ini merupakan jalur maut, dalam satu bulan kecelakaan terjadi beberapa kali di jalan nasional ini. Kecelakaan terjadi karena minimnya lampu penerangan jalan, kurangya rambu"rambu lalu lintas dan padatnya kendaraan.Untuk mengevakuasi bangkai truk fuso, polisi terpaksa mendatangkan alat berat crane. Jurnalis Video: Darma WijayaEditor: Ngarto Februana