Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Pemuda ASEAN dan Dunia Belajar Toleransi di Jombang

Videografer

Ishomuddin

Sabtu, 4 November 2017 11:37 WIB

Iklan

Sekitar 150 pemuda dari 21 negara termasuk negara anggota Association of South-East Asia Nation (ASEAN) mengikuti pertemuan pemuda lintas iman ASEAN atau ASEAN Youth Interfaith Camp (AYIC) 2017 di Universitas Pesantren Tinggi Darul Ulum (Unipdu), Kabupaten  Jombang, Jawa Timur.

Kegiatan ini dibuka Wakil Menteri Luar Negeri RI Abdurrahman Muhammad Fachir. Jombang dipilih sebagai tempat AYIC karena tingkat toleransi antar umat beragama yang tinggi di Kota Santri tersebut. Kondisi di Jombang tersebut sejalan dengan tema yang diusung AYIC 2017, yakni Tolerance in Diversity for ASEAN and World Harmony atau toleransi dalam keberagaman untuk perdamaian ASEAN dan dunia.

Wakil Menteri Luar Negeri RI Abdurrahman Muhammad Fachir mengatakan kegiatan AYIC ini bagian dari rangkaian peringatan Hari Ulang Tahun (HUT) ASEAN ke-50 atau setengah abad. Tujuannya untuk memasyarakatkan ASEAN dan memberikan pengetahuan pada pemuda dari berbagai negara tentang pentingnya toleransi.

Para peserta akan mengikuti seminar, diskusi, dan mengunjungi beberapa tempat ibadah yang ada di Jombang dan Mojokerto serta berkunjung di desa yang masyarakatnya sangat plural namun penuh kedamaian dan menjunjung tinggi toleransi.

Peserta dari negara ASEAN datang dari Indonesia, Brunei Darussalam, Thailand, Kamboja, Myanmar, Malaysia, Singapura, Filipina, Laos, dan Vietnam. Sedangkan dari luar ASEAN diantaranya Jepang, Korea Selatan, Amerika Serikat, Belanda, Hongaria, Pakistan, Madagaskar, Mesir, Inggris, Libya, Lithuania, Maroko, Tanzania, dan Pakistan.

Peserta dari Belanda, Marloe Feer, mengaku senang dengan kegiatan tersebut karena bisa bertemu dan tukar pikiran dengan pemuda-pemuda dari banyak negara.

Jurnalis Video: Ishomuddin
Editor: Farah Chairunniza