Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Startup Pilihan Tempo: Karapan, Menggandeng Ratusan Peternak Sapi

Kamis, 21 Desember 2017 17:21 WIB

Iklan

TEMPO.CO, Surabaya - Sebuah ironi yang dicatat Badan Pusat Statistik (BPS) menggugah Badrut Tamam Hikmawan. Sebanyak 68 persen produk peternakan sapi yang dikelola 5,7 juta peternak lokal ternyata tidak bisa diserap pasar domestik. Konsumen malah membeli produk impor atau sapi impor yang digemukkan di dalam negeri.

Ternyata, menurut Tamam, tidak terserapnya daging dari peternak disebabkan beberapa masalah. Selain daging yang kurang berkualitas jika dibanding pasokan impor, peternak lokal dan sebagian besar rumah pemotongan hewan kurang higienis dan cenderung abai terhadap kebersihan daging. Walhasil, produknya terjual dengan harga rendah.

Resah akan masalah ini, Tamam menciptakan Karapan, aplikasi penjualan produk peternakan, pada Mei lalu. Dia menggandeng sekitar 200 peternak sapi dari 33 kelompok peternak untuk memakai platform jual-beli ini. Harapannya adalah untuk memperbaiki tata niaga dan kualitas sapi potong menggunakan teknologi.

Dalam tiga setengah bulan, omzet penjualan daging sapi melalui Karapan mencapai Rp 800 juta. Karapan juga melayani pesanan daging kurban dengan total transaksi hingga Rp 3,2 miliar. Startup yang berbasis di Surabaya, Jawa Timur, ini mengambil komisi 1-5 persen per transaksi.

Tamam menargetkan pada 2020 penjualan daging sapi bisa mencapai 8.500 ton. Angka ini setara dengan 1 persen dari prediksi suplai daging di pasar domestik pada tahun yang sama. Dia berharap transaksi daging di Karapan bisa mencetak omzet hingga Rp 400 miliar pada 2020.

Naskah: Robby Irfany – Fery Firmansyah

Video: Ferdhinand Akbar

Editor/Narator: Ridian Eka Saputra