Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Enam Girder Tol Desari Ambruk, Begini Kejadiannya

Videografer

Fakhri Hermansyah

Rabu, 3 Januari 2018 01:20 WIB

Iklan

TEMPO.CO Enam girder Tol Depok-Antasari atau Desari seksi 1 di kawasan Simpang Susun Antasari, Cilandak, Jakarta Selatan, ambruk pada Selasa, 2 Januari 2018, pada pukul 9.45. Kerugian akibat ambruknya girder tersebut, menurut Deputi Proyek Manajer PT Citra Waspphutowa, Indra Purnadi, lebih dari Rp 50 miliar.

PT Citra Waspphutowa merupakan pemegang konsesi pembangunan Tol Desari. Sementara kontraktornya adalah PT Girder Indonesia.

Ia menuturkan enam girder yang ambruk berada pada konstruksi jembatan pengganti ruas Lebak Bulus-Kampung Rambutan. Penyebab ambruknya girder tersebut, menurut Indra Purnadi, karena terhantam eskavator yang ingin memuat tanah ke dumb truk yang ada di bawahnya. Satu balok girder yang terhantam eskavator terbalik dan mengenai girder di sebelahnya. Beton yang roboh menimpa truk Beko yang berada di bawahnya.

Ambruknya girder tidak akan mempengaruhi target penyelesaian pembangunan proyek itu pada April 2018. Menurut dia, proyek Tol Desari termasuk salah satu proyek strategis nasional, sehingga dapat dipastikan pembangunannya akan diprioritaskan agar sesuai target yang direncanakan.

Hingga kini lokasi ambruknya beton masih dilingkari garis pembatas kuning. Pada insiden tersebut tidak ada korban jiwa. Sementara itu, Kapolres Metro Jakarta Selatan Kombes Mardiaz Kusin memastikan hanya ada kerugian materil dan sama sekali tidak ada korban tertimpa beton. Meski begitu saat ini polisi masih mengamankan lokasi dan melakukan penyelidikan.

Videografer: Fakhri Hermansyah
Naskah: Imam Hamdi
Editor: Ngarto Februana