Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Pelarangan Bercadar, Sambil Menangis Mahasiswi Ini Curhat

Videografer

Hand Wahyu

Editor

Dwi Oktaviane

Minggu, 11 Maret 2018 10:14 WIB

Iklan

Pro kontra terkait pemakaian cadar di lingkungan kampus, Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga, Sleman, Yogyakarta membuat perhatian banyak pihak. Seperti halnya di lingkungan Universitas Ahmad Dahlan Yogyakarta juga melakukan pendataan. Salah satu mahasiswi ini tak kuat menahan tangis saat mengungkapkan perasaannya.

Meski tak melarang mahasiswinya mengenakan cadar, pihak rektorat Univesitas Ahmad Dahlan (UAD) Yogyakarta juga melakukan pendataan terhadap mahasisiwinya yang bercadar. Mahasiswi bercadar di kampus UAD sendiri, tak berbeda dengan mahasiswi yang lainnya, berbaur dan bersosialisasi dengan lingkungannya.

Terkait polemik tersebut, seperti halnya Evi Astuti dan H-N pun angkat bicara. Saat mengungkapkan perasaannya Evi,mahasiswi fakultas manajemen UAD ini pun tak kuat menahan tangis. Sementara itu, mahasiswi bercadar Fakultas Keguruan Ilmu Pendidikan, UAD H-N, menyarankan mahasiswi bercadar di lingkungan UIN Sunan Kalijaga untuk tetap mengikuti aturan kampus dalam pembinaan dan pendataan. Namun,H-N juga tidak menampik kebijakan ketika harus melepas untuk tidak bercadar dirasa sangat berat.

Baik Evi Astuti maupun H-N,mereka masih merasa beruntung, pasalnya di lingkungan kampus UAD, mereka tidak dilarang mengenakan cadar, kecuali di waktu tertentu seperti saat praktek mengajar atau kuliah kerja lapangan.

Jurnalis Video : Hand Wahyu

Editor/Narator : Dwi Oktaviane