Pandemi Terburuk, Kematian akibat Covid-19 di AS Diperkirakan 700 Ribu Lebih
Videografer
Editor
Senin, 4 Oktober 2021 13:00 WIB
Lautan bendera putih yang menandai dan menjadi penghormatan untuk korban meninggal akibat COVID-19 di Amerika Serikat (AS) terlihat di National Mall dekat Gedung Putih.
Dengan jumlah kasus nasional mencapai 43 juta, jumlah kematian di seluruh AS telah melebihi 700.000 jiwa pada akhir pekan ini.
Angka itu menyumbang lebih dari 18 persen kasus global dan hampir 15 persen kematian global.
Menurut sebuah laporan The New York Times, sebagian besar warga Amerika yang meninggal dalam beberapa bulan terakhir, periode ketika negara tersebut telah menawarkan akses luas terhadap vaksin, tidak divaksinasi.
Pemerintah (AS) terus mendorong rencana vaksinasi mereka, pemberian suntikan penguat (booster) disetujui bulan lalu, dan dukungan keuangan telah diberikan untuk membantu beberapa distrik sekolah yang kehilangan pembayaran gaji karena menentang larangan lokal tentang kewajiban penggunaan masker.
Sejumlah maskapai penerbangan, seperti United, Frontier, dan Hawaiian, sudah mulai mewajibkan tenaga kerja mereka, tetapi bukan penumpang, untuk divaksinasi.
Sementara itu, AS tidak akan lagi memberlakukan larangan terhadap pengunjung asing untuk memasuki negara itu mulai November mendatang jika telah divaksinasi lengkap.
AS memasuki bulan ke-19 pada Oktober dalam perjuangannya melawan pandemi COVID-19, dengan jumlah kematian per 20 September telah melampaui angka kematian akibat pandemi influenza 1918, yang diperkirakan mencapai 675.000, menjadikan pandemi COVID-19 sebagai pandemi pembunuh paling mematikan di negara itu.
Sebuah model yang dikembangkan oleh pakar kesehatan Universitas Washington memproyeksikan lebih dari 787.000 orang di AS akan meninggal akibat COVID-19 per 1 Januari 2022 nanti.
Koresponden Kantor Berita Xinhua melaporkan dari Washington DC.
Video: Xinhua News (XHTV)
Editor: Ngarto Februana