Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke [email protected].

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Jelajah Negeri 7 Kota Episode 4: Butir-butir Pemikiran Pancasila Lahir di Ende

Videografer

Istimewa

Editor

Tempo.co - DS

Kamis, 16 Desember 2021 13:53 WIB

Iklan

INFO TRAVEL - Begitu sampai di Rumah Pengasingan Bung Karno di Ende, kami merasa takjub melihat rumah yang begitu sederhana namun rapi. Terdapat patung Bung Karno sedang berdiri memegang tongkat tepat di halaman rumah. Warna putih mendominasi seluruh bagian rumah, dengan sedikit warna hijau di bagian pintu dan atap.

Ketika memasuki bagian dalam rumah, kami menemukan benda-benda bersejarah yang pernah dipakai oleh Bung Karno selama menjalani masa pengasingan di Ende. Beberapa di antaranya adalah pulpen, piring, buku-buku bacaan, hingga biola.

Di bagian halaman belakang rumah, mata kami langsung tertuju pada sumur yang ternyata sudah ada sebelum rumah ini dibangun. Letaknya tepat di tengah-tengah antara dapur dan ruang ibadah.

Sejarahnya, rumah ini dijadikan lokasi pengasingan saat pemerintah Hindia Belanda menangkap Soekarno karena dianggap melakukan pergerakan yang membahayakan. Bung Karno pun terpaksa harus menjalani hukuman pengasingan sebagai tahanan politik.

Di rumah yang asri ini di tengah perumahan penduduk ini, Bung Karno tinggal bersama istrinya Inggit Garnasih, anak angkatnya Ratna Djuami, dan mertuanya Ibu Amsi. Terdapat dua buah kamar di dalam rumah ini, yakni kamar Bung Karno di sebelah kanan rumah dan kamar mertuanya yang terletak di seberangnya. Kasur, bantal, guling, dan barang-barang di dalamnya masih sangat dijaga keasliannya. (*)