Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Shopee PHK 187 Pegawai, Bos Sea Group Tak Akan Terima Gaji

Videografer

Tempo.co

Senin, 19 September 2022 19:00 WIB

Iklan

Sea Group memastikan tak akan memberikan gaji kepada pejabatnya di tingkat C-Level untuk mengetatkan pengeluaran perusahaan. Kebijakan ini dilakukan seiring dengan musim pemutusan hubungan kerja atau PHK yang menimpa Shopee Indonesia. 

Sebelumnya, Shopee melakukan PHK terhadap 187 karyawan dari total 6.232 orang per kuartal I 2022. 

Dalam memonya, Forrest menyatakan C-Level tidak akan mengambil kompensasi tunai sampai perusahaan bisa mandiri atau mencapai swasembada. Forrest juga menggambarkan perjuangan Sea selama era kenaikan suku bunga, percepatan inflasi, dan pasar yang bergejolak.

Perusahaan induk Garena dan Shopee itu ingin menahan gejolak perlambatan ekonomi yang mengancam entitas teknologi tersebut. Adapun sebelumnya, perusahaan telah kehilangan sekitar US$ 170 miliar. 

Jika dilihat secara keseluruhan, pendapatan Sea Group atau induk perusahaan Shopee pada kuartal II 2022 sebetulnya naik 29 persen year on year. Melansir dari situs resminya, dalam laporan keuangan milik Sea Group, tercatat pendapatan perusahaan itu mencapai US$ 2,94 miliar pada kuartal dua 2022.

Pertumbuhan Sea Group ditopang pendapatan Shopee yang naik 51 persen yoy atau menjadi US$ 1,75 miliar dari periode yang sama tahun lalu sebesar US$ 1,16 miliar. Namun, Sea Grup hingga kuartal dua 2022 masih membukukan rugi US$ 931,2 miliar dari periode yang sama tahun sebelumnya sebesar US$ 433,7 miliar. 

Head of Public Affairs Shopee Indonesia Radynal Nataprawira memastikan PHK yang menimpa perusahaan tidak akan mengganggu operasi bisnis dan layanan. Seluruh operasional bisnis berjalan normal