Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Sensasi Bersama Cidomo dan Dongol di Gili Trawangan

Videografer

Editor

Sabtu, 16 Mei 2015 11:35 WIB

Iklan
TEMPO.CO, Lombok: Kuda masih menjadi transportasi utama di Gili Trawangan, Lombok, Nusa Tenggara Barat. Di sana, kuda lazim disebut cidomo untuk angkut penumpang dan dongol untuk mengangkut barang. Selain menjadi transportasi utama, cidomo menjadi ikon wisata pulau seluas 10 km persegi itu.Gili Trawangan adalah pulau wisata di barat laut Lombok. Untuk mencapai pulau ini, kita bisa memakai kapal dari Pelabuhan Bangsal, NTB, dengan tarif Rp 15 ribu. Perjalanan ke Gili Trawangan membutuhkan waktu 30 menit.Gili Trawangan didatangi 400 ribu turis setiap tahunnya. Meski dipenuhi wisatawan, penduduk setempat tetap mempertahankan kuda sebagai transportasi utama. Penduduk melarang kendaraan bermotor beroperasi di pulau berpasir putih tersebut.Cidomo biasa dipakai wisatawan untuk berkeliling Gili Trawangan. Tarifnya antara Rp 75 ribu " Rp 100 ribu sekali jalan. Jumlah cidomo pun dibatasi hanya 42 unit. Sedangkan dongol dipakai untuk mengangkut barang, seperti material bangunan dan sembako. Dongol pun harus disewa dengan tarif Rp 300 ribu per dump truk. Dongol-dongol itu mengangkut material dari pinggir pantai hingga ke lokasi pembangunan. Kuda-kuda yang dipakai tak sembarangan. Melainkan khusus kuda jenis Sumbawa yang bertumbuh besar.Kamsun, juru angkut dongol, mengatakan, sudah 5 tahun bekerja di Gili Trawangan. Dari pekerjaannya itu, dia mendapatkan upah Rp 1,5 juta. Menurut Kamsun, hanya orang-orang kaya yang bisa berinvestasi dongol di Gili Trawangan. Sebab untuk membeli kuda dan mengurus izin, butuh biaya Rp 300 juta.Demikian juga dengan Cidomo banyak dimiliki oleh orang-orang kaya. Menurut Wildan, kusir cidomo, pendapatan tiap bulan dibagi untuk si pemilik kuda, pakan kuda, dan honor kusir. Jalan-jalan dengan Cidomo menjadi sensasi lain ketika berkunjung ke Gili Trawangan. Tapi yang pasti cidomo dan dongol membuat Gili Trawangan terbebas dari polusi udara. Jurnalis Video: Ika NingtyasEditor/Narator: Ngarto FebruanaMusik: "People and Places", JewelBeat