Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Penyaluran BLT Subsidi BBM di Desa Terpencil Langkat

Videografer

dok.

Editor

Lourent

Sabtu, 8 Oktober 2022 10:00 WIB

Iklan

PT Pos Indonesia (Persero) terus menyalurkan Bantuan Langsung Tunai Subsidi Bahan Bakar Minyak (BLT BBM) agar dapat menyelesaikan waktu yang ditargetkan, yakni dua pekan. Karena itu, berbagai tempat terpencil didatangi langsung oleh petugas PT Pos. Salah satunya yakni Desa Jaring Halus di Kecamatan Secanggang, Sumatera Utara, yang memiliki 424 Keluarga Penerima Manfaat (KPM).

Menurut Kepala Regional I PT Pos Indonesia, Dino Ariyadi, kedatangan petugas PT Pos ke desa ini untuk memberi kemudahan kepada KPM agar tidak perlu keluar biaya untuk mengambil BLT BBM. "Kalau harus ambil di kecamatan harus naik perahu lagi dengan biaya 13 ribu, dan bolak balik bisa habis 100 ribu," ujarnya. Banyak penduduk desa penerima KPM yang tidak bisa meninggalkan rumah sendiri. Kalau terpaksa, mereka harus membawa anak yang terkadang minta jajan.

Hal inilah yang membuat biaya mengambil BLT BBM jadi bengkak. "Nah, untuk mengurangi biaya yang harus dikeluarkan, maka itu kami yang mendekat ke mereka," ucap Dino. Penyaluran BLT BBM di Desa Jaring Halus dipusatkan di Kantor Kepala Desa, sehingga para KPM tidak berjalan terlalu jauh. Petugas PT Pos yang kerap disebut Juru Bayar juga melakukan pembagian secara door to door atau mengantar langsung ke rumah KPM, dikhususkan untuk lansia dan kaum difabel.

Kemudahan pelayanan yang dilaksanakan PT Pos ini diakui oleh para KPM di Desa Jaring Halus. Salah satunya Rahmawati, ibu rumah tangga ini sangat senang karena bantuan yang diterima bisa membantu memenuhi kebutuhan rumah tangga. "Senang karena bisa beli beras dan susu anak. Harapannya lebih ditingkatkan lagi," ujarnya. Demikian pula KPM lainnya, Maimanah, akan menggunakan uang bantuan untuk belanja harian dan beli obat. "Terima kasih bantuan dari pemerintah, mudah- mudahan nanti ada lagi," katanya. (*)