Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Police Art Festival, Ruang Karya Seniman Difabel

Videografer

dok.

Editor

Lourent

Sabtu, 7 Januari 2023 19:00 WIB

Iklan

Rohman, mahasiswa asal Semarang, Jawa Tengah, adalah feelancer yang sering mengerjakan ilustrasi berupa lukisan, desain, maupun seni 3 dimensi (3D). Kendati bola mata kirinya berbeda dari orang normal, hasil karyanya diakui banyak orang. Terbukti, Rohman bisa lolos kurasi hingga tampil pada Police Art Festival 2022 di Jakarta.

Seniman lainnya, Budi Darma atau acap disapa Butong merupakan perwakilan seniman disabilitas dari Yogyakarta. Dia bekerja sebagai visual artist dan penggerak komunitas disabilitas di bidang seni dan budaya. Police Art Festival adalah hasil kerja sama Polri dengan Tempo. Kegiatan ini melibatkan 15 seniman difabel, 20 seniman jalanan, dan 10 seniman dari 34 Polda. Pesertanya adalah para siswa di Sekolah Luar Biasa atau SLB dari mulai tingkat SD, SMP sampai dengan tingkat SMA.

Sedangkan 20 seniman jalanan juga kaum difabel perwakilan dari berbagai daerah, layaknya Rohman dan Butong di atas. Police Art Festival 2022 berlangsung di Taman Ismail Marzuki, 17 Desember 2022. Acara ini bertujuan untuk mendorong masyarakat yang adil dan ramah terhadap disabilitas.  “Acara ini menjadi tempat silaturahmi dan wadah untuk seniman disabilitas berkarya,” kata Rohman. Senada, Butong mengaku senang karena Police Art Festival 2022 memberi ruang berkarya kepada para seniman difabel sehingga mendapat apresiasi postiif dari masyarakat.

“Semoga sering diadakan dan melibatkan lagi teman-teman disabilitas,” ucap Butong yang tetap lincah kendati sebelah kaki dan tangannya telah hilang dan harus menggunakan tongkat untuk mobilitas. Melalui ajang ini, Polri membuka ruang kepada seluruh masyarakat, terutama kawan difabel untuk mengekspresikan dari sisi perspektif budaya tentang kepolisian tersebut bisa berupa kritik maupun saran, bisa juga menampilkan sisi humanis Polri yang ramah terhadap disabilitas.

Selain menampilkan karya, Polri juga menetapkan 5 karya favorit selama acara berlangsung. Pemenangnya adalah Tim Pinsiana Cartoon dari Polda Bali, Syahrul Purnama dari teman disabilitas Cianjur, Zideny dari teman disabilitas, Tim Talenta dari disabilitas, dan Zealone dari seniman jalanan. Masing-masing mendapat apresiasi sebesar Rp 15 juta.

“Hadiah 15 juta rupiah ini mau aku pakai untuk benerin rumah, karena rumahku kan kena gempa di Cianjur,” kata Syahrul Purnama. Hasil karya para seniman difabel ini, selain ditampilkan di TIM selama acara berlangsung, juga berlanjut dipamerkan di lokasi lain seperti di Bandara Udara Internasional Soekarno-Hatta, Cengkareng, pada 29 Desember 2022 sampai 29 Januari 2023. Masyarakat dapat melihat langsung di di Terminal 3 Kedatangan Domestik. (*)