TEMPO.CO, Jakarta: TNI Angkatan Udara pada Senin pekan lalu mengumumkan rencana pembelian helikopter AW-101 menggantikan Super Puma yang telah berumur 25 tahun sebagai heli VVIP Presiden Jokowi. Satu unit AW-101 akan tiba di Tanah Air pada 2016, menyusul dua unit lainnya pada 2017. Sejumlah kalangan sebelumnya mengkritik pengadaan ini. Sebab, bukan saja tak melibatkan industri dalam negeri, tapi harga helikopter ini dinilai lebih mahal dibanding helikopter sejenis, seperti EC 725 Cougar yang merupakan generasi terbaru Super Puma versi militer buatan PT Dirgantara Indonesia (PTDI). Saat ditemui di kawasan Jakarta Pusat beberapa waktu lalu, Direktur Utama PT Dirgantara Indonesia Budi Santoso mengatakan, seharusnya presiden mau menggunakan produk sendiri agar menjadi sebuah kebanggaan bagi perusahaan dalam negeri. Dirinya mencontohkan pesawat CN-235 buatan PT Dirgantara Indonesia yang digunakan Presiden Korea Selatan sebagai pesawat kepresidenan disana dan menjadi kebanggaan bagi Indonesia. Jurnalis Video : Ryan MaulanaReporter : Jobpie S, Tito Sianipar, Raymundus RikangEditor/Narator : Ryan Maulana Video : Airbus Helicopter, AgustaWestland Helicopter,, Youtube