Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

WHO Menyetujui Vaksin Mpox Pertama untuk Penggunaan Global

Sabtu, 14 September 2024 12:00 WIB

Iklan

Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mengumumkan pada hari Jumat persetujuan vaksin MVA-BN, yang dikembangkan oleh Bavarian Nordic A/S, sebagai vaksin mpox pertama yang akan ditambahkan ke daftar prakualifikasinya.

Persetujuan prakualifikasi ini diharapkan dapat meningkatkan akses terhadap vaksin di wilayah-wilayah yang menghadapi wabah mendesak, terutama di Afrika, membantu upaya untuk mengurangi penularan dan mengendalikan penyebaran penyakit.

Vaksin diberikan dalam dua dosis, dengan jarak empat minggu, untuk orang dewasa berusia 18 tahun ke atas. Data terkini menunjukkan bahwa vaksin tersebut 76 persen efektif setelah satu dosis dan 82 persen efektif setelah dua dosis. WHO menekankan perlunya pengumpulan data berkelanjutan tentang keamanan dan efektivitas vaksin.

Jumlah total kasus mpox di Afrika telah meningkat menjadi 26.543, termasuk 5.732 kasus terkonfirmasi dan 724 kematian, pada tahun 2024. Data dari badan kesehatan khusus Uni Afrika menunjukkan bahwa kasus-kasus tersebut dilaporkan dari 15 negara Afrika di seluruh lima wilayah benua tersebut, dengan tingkat kematian kasus sebesar 2,73 persen.

Dikatakan bahwa anak-anak di bawah usia 15 tahun menyumbang 41 persen dari semua kasus mpox yang dikonfirmasi yang dilaporkan di benua Afrika sejauh ini, dan laki-laki menyumbang 63 persen dari semua kasus yang dikonfirmasi.

WHO juga menyatakan mpox sebagai keadaan darurat kesehatan masyarakat yang menjadi perhatian internasional, mengaktifkan tingkat peringatan global tertinggi untuk mpox untuk kedua kalinya dalam dua tahun. Dengan penyebaran virus yang cepat, negara-negara di benua lain, termasuk Pakistan, Singapura, dan Thailand di Asia, telah memperketat pemeriksaan pelancong internasional dan menerapkan tindakan pencegahan terhadapnya.

Video: CCTV+

Edito: Dwi Oktaviane