Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Ngaji Semaan, Tradisi Khas Masjid Agung Kauman Semarang

Videografer

Editor

Senin, 13 Juni 2016 16:32 WIB

Iklan
TEMPO.CO, Semarang: Setiap bulan Ramadan tiba, ada tradisi ngaji unik di kota Semarang. Ratusan jamaah masjid menyemak atau menyimak Imam besar masjid membedah lafal maupun arti satu persatu ayat-ayat Alquran. Ngaji Semaan ini bisa ditemukan di Masjid Agung Kauman Semarang. Bahkan tradisi ngaji ini telah turun temurun sudah digelar sejak puluhan tahun lalu. Kini tradisi tersebut tetap dilestarikan oleh imam besar Masjid Kauman. Ratusan jemaah duduk di serambi masjid sambil memegang Alquran untuk mengikuti Ngaji Semaan . Imam Besar Masjid Kauman KH Ahmad Naqib yang hafal Alquran menghadap jemaah membacakan ayat-ayat dengan tajwid dan lafal yang benar. Cara-cara ini lebih diminati masyarakat. Usai membacakan beberapa ayat Alquran, Imam Besar ini langsung membedahnya dengan tafsir atau makna yang lebih luas yang terkandung dalam surat tersebut. Ahmad Naqib Imam Besar Masjid Kauman Semarang mengatakan makna dari Ngaji Semaan adalah yang satu membaca yang lain mendengarkan. Ngaji seperti ini telah puluhan tahun berjalan. Jadi mereka yang datang bersama-sama mendengarkan Semaan Alquran.Perkembangan teknologi ternyata dimanfaatkan oleh beberapa jamaah. Melalui telepon selulernya yang sudah diinstal software Alquran, seorang jamaah ini menyemak cukup melalui telpon pintarnya tersebut. Sementara jamaah lainnya tetap lebih menyukai menyemak dengan membawa kitab Alquran. Soal ukuran memang setiap jamaah memiliki selera berbeda-beda, ada yang suka Alquran mini karena mudah dibawa kemana mana. Ada yang lebih suka Alquran yang besar karena tulisannya juga besar sehingga mudah dibaca. Video Jurnalis : Budi PurwantoEditor/Narator : Ryan MaulanaMusik Ilustrasi: Eastern Etnicity, JewelBeat