Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Gurihnya Camilan Tradisional Kacipo Khas Makassar Untuk Suguhan Lebaran

Videografer

Editor

Rabu, 6 Juli 2016 08:00 WIB

Iklan
TEMPO.CO, Makassar: Menjelang lebaran Idul Fitri berbagai usaha rumahan kue kering mulai di banjiri pesanan. Salah satunya kue kering tradisonal Kacipo khas Makassar. Menjelang lebaran, pesanan kue ini mengalamai peningkatan. Cemilan tradisional yang terbuat dari tepung terigu dan wijen ini dipasarkan bukan hanya di Sulawesi Selatan tapi juga di sejumlah daerah di Sulawesi Barat.Berbeda dengan hari biasanya, pada saat menjelang lebaran, produksi kue di tempat Pak Yusuf meningkat hingga 50 persen. Saat menjelang Idul Fitri kue Kacipo milik pak Yusuf ini bisa mendapat pesanan hingga 50 kg perharinya atau setara dengan 2 karung jika dikemas.Kue Kacipo ini memang tidak asing lagi bagi sebagian masyarakat Sulawesi Selatan.Pasalnya kue berbentuk kelereng dengan hiasan wijen ini sering kita jumpai saat diruang tamu keluarga saat lebaran ataupun menjadi cemilan saat bersantai. Untuk harganya sendiri sangat bervariasi, tergantung ukurannya dan jumlah isinya. Kue ini dipasarkan mulai dari harga Rp 18.000,- hingga Rp 35.000,- per bungkus.Berbagai pengalaman dalam menjalankan bisnis kue manis campur gurih nan renyah ini sudah dijalani Pak Yusuf. Masuknya bermacam kue produksi pabrik besar yang datang dari pulau Jawa membanjiri Makassar juga sempat menjadi salah satu kendala bagi pria kelahiran Makassar iniUsaha industri rumahan ini seakan telah menjadi tali kehidupan bagi orang-orang di sekitar rumah pak Yusuf. Terbukti dengan adanya bisnis kue tersebut, lima di antara tujuh pekerjanya yang aktif berasal dari tetangga-tetangga sekitaran rumahnya. Jurnalis Video: Iqbal lubisEditor/Narator: Ridian Eka Saputra