Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Saling Serang Antara Warga Dan Satpol PP Warnai Penertiban Warga Rawajati

Videografer

Editor

Jumat, 2 September 2016 02:45 WIB

Iklan
TEMPO.CO, Jakarta: Kamis pagi, ratusan Satpol PP menertibkan bangunan warga yang berada di RT 09 Rw 4 Kelurahan Rawajati Jakarta Selatan. Menurut Pemprov DKI Jakarta 60 rumah yang berada di RT 9 RW 4 Kelurahan rawajati berada diatas tanah pemerintah yang seharusnya menjadi ruang terbuka hijau.Tahu rumahnya akan ditertibkan oleh Satpol PP, warga yang yang didampingi oleh Ratna Sarumpaet dan anggota DPRD DKI dari Fraksi Partai Gerindra, Syarif, sempat berusaha memediasi warga dengan Satpol PP. Namun, hal itu sia-sia lantaran alat berat dari suku dinas tata air sudah sampai di lokasi.Melihat hal itu, wargapun histeris dan mulai menghalangi ratusan satpol PP yang hendak masuk ke pemukiman mereka. Kericuhan pun tidak dapat terhindarkan. Ratusan warga terlibat saling lempar batu dan botol dengan satpol PP. kalah jumlah, wargapun dapat di desak mundur oleh ratusan Satpol PP dengan peralatan lengkap. Usai bentrok, warga dibantu satpol PP mulai mengeluarkan barang-barang mereka dari dalam rumah sebelum rumah mereka diratakan oleh alat berat.Menurut Kepala Satpol PP Jakarta Selatan Ujang Hermawan, pada penertiban kali ini ada 700 pasukan gabungan dari Satpol PP, TNI, dan Polri. Pada kericuhan tersebut ada 3 orang aggota Satpol PP yang mengalami luka ringan. Menurutnya usai di tertibkan, kawasan ini akan dijadikan taman oleh Pemprov DKI Jakarta.Sementara itu, menurut aktivis HAM Ratna Sarumpaet, penertiban warga rawajati tidak sah karena tidak diberikan surat pemberitahuan sebelumnya. Selain itu, menurut Ratna, warga rawajati menolak direlokasi karena warga belum mengetahui seperti apa Rusun Marunda yang akan menjadi tempat tinggal barunya.Jurnalis Video/Editor: Ridian Eka Saputra