Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Klaim Status Raja Gowa, Dua Kelompok Massa Bentrok

Videografer

Editor

Selasa, 13 September 2016 16:28 WIB

Iklan
TEMPO.CO, GOWA: Peristiwa bentrokan antar dua massa terjadi saat prosesi pencucian benda pusaka Kerajaan Gowa atau "Accera Kalompoang" di Istana Balla Lompoa, Sungguminasa, Gowa, Sulawesi Selatan, Senin kemarin. Prosesi adat Accera Kalompoang ini rutin digelar setiap hari raya Salat Idul Adha. Bentrokan dipicu oleh penolakan keluarga keturunan Raja Gowa, Andi Maddusila Idjo. Andi merasa haknya sebagai keturunan langsung Raja Gowa dicaplok oleh Lembaga Adat Daerah yang dipimpin Bupati Gowa Adnan Purichta Ichsan Yasin Limpo yang baru saja dikukuhkan sebagai "Somba Gowa".Massa pendukung Andi Maddusila berupaya menggagalkan prosesi pencucian benda pusaka di Balla Lompoa, karena dianggap tidak sah dengan ketidakhadiran keluarga Kerajaan Gowa. Massa melempar batu ke arah kompleks Balla Lompoa. Pendukung Adnan yang berada di dalam kompleks Balla Lompoa juga melakukan serangan balasan menggunakan batu.Ratusan personel polisi antihuru-hara dari Polres Gowa dan Polda Sulawesi Selatan memasang barikade di sekeliling jalan di Balla Lompoa untuk membendung serangan massa pendukung Andi Maddusila yang membawa senjata tajam dan batu. Dalam bentrokan tersebut pihak kepolisian mengamankan dua pelaku bentrok yang mengarahkan benda tajam ke arah polisi. Akibatnya pelaku jadi bulan-bulanan warga dan aparat kepolisan.Jurnalis Video : Iqbal Lubis (Makassar)Editor: Ngarto Februana