Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke [email protected].

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Begini Fasilitas Dan Suasana Padepokan Rumah Tinggal Taat Pribadi

Videografer

Editor

Minggu, 2 Oktober 2016 06:44 WIB

Iklan
TEMPO.CO, Probolinggo: Padepokan Dimas Kanjeng Taat Pribadi berdiri sejak tahun 2005 di lahan seluas 6 hektar di perbatasan Desa Wangkal dan Desa Gadingwetan, Kecamatan Gading, Kabupaten Probolinggo, Jawa Timur. Jaraknya sekitar 15 kilometer dari ibukota Kabupaten Probolinggo, Kecamatan Kraksaan. Untuk masuk ke lokasi padepokan harus melewati jalan aspal perkampungan selebar 3-4 meter. Setiba di areal padepokan terdapat portal besi yang kini sudah dibongkar polisi. Di padepokan terdapat rumah keluarga Taat, asrama putra dan putri, masjid, gedung yayasan, dan pusat kebugaran (fitness center). Karena dari tahun ke tahun jumlah pengikutnya yang tinggal di padepokan bertambah banyak, dibangunlah bangunan semi permanen. Bangunan semi permanen mirip kamp atau tenda pengungsi itu tersebar di sejumlah lokasi di areal padepokan. Jumlahnya mencapai puluhan dengan ukuran bervariasi. Bangunan semi permanen itu dibuat dengan tiang penyangga dari bambu, berdinding kayu triplek, dan beratap terpal plastik. Bangunan itu jadi kamar tempat menginap ribuan pengikut Taat. Setiap kamar atau tenda bisa menampung 30-50 orang. Mereka tidur dengan alas terpal plastik, tikar, maupun karpet yang mereka bawa sendiri. Saya baru dua bulan tinggal disini, kata salah satu pengikut Taat, Bambang, Kamis, 29 September 2016. Berbeda dengan kondisi para pengikutnya yang tinggal di bangunan semi permanen, Taat dan keluarganya tinggal di rumah megah yang luas. Luas rumah Taat diperkirakan 30 x 10 meter persegi. Rumah dengan konstruksi semen beton itu ditopang dengan sejumlah tiang ukuran besar dilapisi ukiran kayu. Pintu utama rumah juga terbuat dari kayu yang diukir. Di halaman rumah terdapat tanaman bonsai yang dipasang di kanan dan kiri depan teras. Hanya berjarak sekitar 20 meter di depan rumah keluarga Taat terdapat pendapa dengan luas sekitar 10 x 10 meter. Di halaman pendapa dengan gaya bangunan joglo itu terdapat dua patung tokoh pewayangan seperti Semar. Di halaman pendapa terdapat prasasti tanda peresmian pendapa yang ditandatangani Taat Pribadi sebagai guru besar padepokan. Di prasasti tertulis pendapa diresmikan pada 5 September 2015.Jurnalis Video: IshomuddinEditor/Narator: Ridian Eka saputra