Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

International Biennale puppet Festival Kembali Digelar

Videografer

Editor

Minggu, 4 Desember 2016 17:54 WIB

Iklan
TEMPO.CO, Yogyakarta : International Biennale Puppet Festival, pesta boneka kembali digelar di Pusat Kebudayaan Koesnadi Hardjasoemantri, PKKH, UGM, Sleman, Yogyakarta.Perhelatan festival kali ini,sudah memasuki tahun kelima dengan bertajuk pesta boneka #5, tidak hanya para seniman boneka dari Indonesia saja yang turut memeriahkan ajang tersebut namun para seniman luar negeri pun turut hadir dan berpartisipasi dalam acara tersebut.Dalam pertunjukan International Biennale Puppet Festival, pesta boneka #5 ini, seniman boneka Ria Pappermoon, jumat malam, menampilkan karya The Old Man's Book, dengan naskah yang pernah ditulis Ria dan kembali dieksplorasi lewat pementasan boneka yang berkolaborasi dengan seniman Thailand, Jae Sirikarn.Pementasan tersebut menceritakan tentang imajinasi yang muncul dari buku tua dan membuat penasaran sepasang bocah yang bersahabat Pong dan Pepa, serta ditampilkan pula seorang kakek yang dipanggil Kunta yang bekerja sebagai pengepul buku tua.Karakter Pong sendiri juga ditunjukan sebagai bocah yang memiliki seekor anjing bernama Kwawi yang selalu mengikutinya bermain. setelah membaca dan mendengarkan cerita dari buku tua, Pong pun dibayangi seekor naga yang keluar dari rumah Kunta.Dalam cerita tersebut Pong mengajak Pepa mengendap-endap ke rumah Kunta dan melihat banyak sekali bayangan imajinasi yang muncul di depan mereka dalam berbagai bentuk, mulai dari binatang hingga benda-benda yang dikemas pada pementasan yang cukup apik.Salah satu pengunjung, asal Surabaya, Novi mengaku sangat senang dan sangat menarik, bahkan melebihi ekspektasinya, dirinya pun baru kali pertama menyaksikan pementasan seperti boneka tersebut.Sementara itu, penulis naskah sekaligus pemain boneka, Ria Pappermoon, mengatakan pementasan ini ingin memberikan pesan tentang imajinasi yang banyak keluar dari buku tua,dirinya juga menambahkan orang di jaman sekarang kerap melupakan buku dan mengabaikan kebiasaan membaca. Selain itu buku juga dapat menjadi perekat orang yang satu dengan yang lainnya sebagai keluarga melalui berbagi cerita.Jurnalis Video : Hand WahyuEditor/Narator : Dwi Oktaviane