Peringati Maulid Nabi, Warga Ciomas Ikuti Ritual Adat Pencucian Golok

TEMPO.CO, Serang : Lebih dari 500 bilah golok asli Ciomas Serang Banten dikumpulkan mengikuti ritual adat pencucian golok Ciomas yang bertepatan dengan Peringatan maulid Nabi Muhamad SAW pada 12 Rabiul Awal 1438 Hijriyah.Ritual ini sudah dilakukan sejak masa Kesultanan Banten oleh nenek moyang masyarakat Ciomas, Kabupaten Serang Banten. Ritual adat berlangsung di rumah seorang pembuat golok ciomas di Kampung Cibopong, Desa Sitaman, Kecamatan Ciomas, Kabupaten Serang Banten. Para pemilik golok Ciomas tidak hanya datang dari daerah Ciomas Serang, namun dari luar daerah, seperti Jakarta dan sekitarnya.Dalam ritual adat, ratusan golok ciomas didoakan, kemudian diusap dengan godam Sidenok, godam pusaka pemberian Sultan Maulana Hasanudin kepada Nyi Gede dan Ki Gede leluhur masyarakat Ciomas. Sebelum diusapkan ke Bilah Golok, Godam Sidenok terlebih dahulu dioles air kembang tujuh rupa dan wewangian sebagai syarat ritual.Menurut Muhaimin Soleh, selaku pemangku adat setempat, ritual adat pencucian golok ciomas selalu dilakukan tepat pada peringatan Maulid Nabi Muhamad SAW. Selain untuk mendapat kemuliaan, juga untuk menjaga tradisi turun temurun sejak masa nenek moyang mereka.Ritual adat pencucian golok Ciomas dijadikan momentum untuk silaturahmi antar pemilik golok Ciomas. Momentum tersebut merupakan pesan yang ada dalam ritual adat pencucian golok Ciomas. Agar ilmu yang sudah didapat terus dipertajam dengan menyambung silaturahmi antara guru dengan murid.Sebagian dari para pemilik golok Ciomas mendapatkan golok dari orang yang mereka hormati. Salah satu keistimewaan golok Ciomas konon mampu meredam amarah seseorang.Jurnalis Video : Darma WijayaEditor/Narator : Dwi Oktaviane