Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Pertama Kali Ilmuwan Menemukan Spesies Laba-laba Menyusui

Videografer

Reuters/CCTV

Minggu, 2 Desember 2018 12:00 WIB

Iklan

Ilmuwan Cina menemukan spesies laba-laba yang memberi makan bayi mereka dengan susu sebagai mamalia. Ini menandai pertama kalinya manusia menemukan invertebrata menyusui, kata Akademi Ilmu Pengetahuan Cina, Jumat.

Menyusui adalah perilaku hewan unik untuk mamalia, termasuk manusia. Jenis laba-laba ini, umumnya dikenal sebagai laba-laba semut besar, ditemukan dengan "perilaku menyusui". Spesies laba-laba ini, Myrmarachne Salticidae, tersebar luas di daerah tropis dan subtropis di Asia Timur dan Tenggara.

"Bayi-bayi laba-laba yang baru menetas muncul di perut ibu laba-laba, untuk makan sejenis cairan (disekresikan oleh ibu laba-laba), yang diuji untuk menjadi susu yang mengandung empat kali protein susu sapi. Kami menyebutnya susu laba-laba," kata Chen Zhanqi, dokter di Chinese Academy of Sciences. 

Peneliti menemukan bayi laba-laba yang baru menetas mendapat asupan susu dari ibunya dalam 20 hari pertama setelah kelahiran. Dari 20 hingga 40 hari, bayi laba-laba pergi keluar mencari makan sendiri, sambil mendapat asupan susu dari induknya. Periode ini adalah transisi untuk menyapih.

Studi ini juga menemukan bahwa bayi laba-laba tidak meninggalkan ibu mereka setelah disapih, dan terus tinggal bersama mereka di sarang, bahkan setelah mereka tumbuh dewasa. Laba-laba semacam ini akan merawat keturunannya yang dewasa, yang dilihat sebagai modus perilaku orangtua yang panjang. Mode ini pernah dianggap hanya ada di vertebrata sosial dengan rentang umur yang panjang.

Para ahli percaya bahwa penemuan terobosan ini memiliki arti yang sangat penting untuk penelitian tentang revolusi perilaku menyusui untuk hewan kontemporer.

Video/Narasi: China Central Television (CCTV)/Reuters
Editor: Farah Chaerunniza