Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

PSBB Ketat Tak Turunkan Kasus Covid-19, Epidemiolog Sarankan Lockdown Jakarta

Videografer

Antara

Selasa, 19 Januari 2021 19:30 WIB

Iklan

Epidemiolog dari Universitas Indonesia Tri Yunis Miko Wahyono menilai pengetatan pembatasan sosial berskala besar atau PSBBdi Ibu Kota, belum maksimal. Walhasil penularan Covid-19 masih sulit dikendalikan.

"Kalau mau PSBB seperti ini harus dilakukan dengan serius. Kalau mau lebih baik di-lockdownatau PSBB tingkat berat," kata Tri saat dihubungi, Senin, 18 Januari 2021.

Tri melihat pembatasan sektor usaha hingga 25 persen tidak dilaksanakan dengan serius. Hal itu bisa dilihat dari masih padatnya jalan di DKI.

"Kalau memang 25 persen itu ditaati tidak mungkin kepadatan di Jakarta masih seperti sekarang. Kalau 75 persen di rumah pasti Jakarta jauh lebih sepi dari sekarang," ujarnya.

Menurut Tri, pemerintah bakal kesulitan mengendalikan wabah ini jika pengawasan tidak dilakukan dengan benar. Dengan angka rasio positif yang sudah tembus di angka 18 persen, menurut dia, imbauan protokol kesehatan3M, menggunakan masker, menjaga jarak, dan mencuci tangan belum cukup.

"Sekarang imbauannya orang benar-benar tidak boleh keluar kalau tidak mendesak," ujarnya. "Tapi melihat kondisi di Jakarta sudah seperti tidak ada Covid-19."

Dalam beberapa hari terakhir di masa PSBB ketat, Pemerintah DKI mencatat penambahan kasus Covid-19 di Ibu Kota selalu bertambah lebih dari 3 ribu kasus. Angka rasio positif pun terus meroket. Hingga kemarin tercatat rasio positif penularan Covid-19 di Ibu Kota mencapai 18,9 persen.

Video: ANTARA
Editor: Ridian Eka Saputra