Iklan
TEMPO.CO, Tolikara: Insiden penyerangan terhadap penyelenggaraan salat id yang terjadi di Makoramil, Karubaga, Kabupaten Tolikara, Provinsi Papua saat Idul Fitri dua pekan lalu membuat kondisi tidak kondusif di kawasan ini. Ratusan orangpun harus mengungsi akibat kejadian ini.Saat ditemui di Tolikara, Ketua GIDI Wilayah Tolikara, Pendeta Nayus Wenda menanggapi insiden tersebut. Menurutnya selama ini hubungan gereja dengan muslim di Tolikara tidak pernah mengalami masalah.Sebelumnya, bentrokan terjadi ketika puluhan orang yang diduga anggota jemaat Gereja Injili di Indonesia (GIDI) memprotes penyelenggaraan salat id di lapangan Makoramil 1702-11. Mereka berdalih telah memberitahukan agar kegiatan ibadah Lebaran tak dilaksanakan di daerah tersebut karena berbarengan dengan acara seminar dan kebaktian kebangunan rohani (KKR) pemuda GIDI.Polisi yang mengamankan lokasi kerusuhan sempat mengeluarkan tembakan peringatan. Namun massa di Tolikara mengamuk hingga menyebabkan puluhan kios dan sebuah musala di sekitar lapangan habis terbakar. Seorang korban tewas dan belasan lainnya luka-luka terkena tembakan peluru.Jurnalis Video : Maria Rita HasugianEditor/Narator: Ryan Maulana
Video Terkait
-
Begini Alasan GIDI Buat Selebaran Larangan Beribadah
29 Juli 2015
-
Ini Kata Ketua GIDI Tolikara Tentang Muslim
29 Juli 2015
-
Persis Gelar Aksi Solidaritas Tragedi Tolikara
24 Juli 2015
Video Lainnya