Ormas Islam Di Serang Tolak Wacana Sertifikasi Khotib Salat Jum'at

TEMPO.CO, Serang: Kementrian agama mempunyai wacana akan melakukan sertifikasi pada Imam dan Khotib, pada khotbah shalat jumat. Sertifikasi diberikan salah satu tujuanya untuk meningkatkan kompetensi dari khotib termasuk mensejahterakan para khotib shalat jumat. Akan tetapi, hampir 75 persen ulama dari pimpinan pondok pesantren, anggota ormas islam di Kota Serang termasuk MUI Kota Serang menolak adanya wacana sertifikasi khotib sholat Jumat tersebut. Ketua MUI Kota Serang Mahmudi, dalam rapat koordinasi dan silaturahmi MUI Kota Serang, Bersama anggota ormas islam di Kota Serang, senin siang, 6 Februari 2017 di Kantor MUI Kota Serang mengatakan. Mereka menolak wacana tersebut dengan alasan diantaranya penceramah, khotib shalat jumat rata"rata keluaran pondok pesantren dan masjid rata"rata didirkan oleh masyarakat, pengurus DKM memilih sendiri khotib Jumat. Salah satu syarat sertifikasi juga harus memiliki ijazah. Sementara rata"rata khotib shalat jumat lulusan pondok pesantren. Tidak hanya itu, komitmen pemerintah untuk memberikan honor kepada khotib bersertifikasi juga patut dipertanyakan. Bahkan dikhawatirkan dalam sertifikasi khotib shalat Jumat ada pengaturan materi khotbah. Wacana sertifikasi bagi imam, khotib shalat jumat saat ini masih dalam bentuk wacana dari pihak kementrian agama. Untuk itu, Kantor Kementrian Agama di Kota Serang masih menunggu regulasi atas wacana sertifikasi bagi khotib shalat jumat. Menurut Machdum salah satu tujuan sertifikasi bagi khotib shalat jumat adalah untuk meningkatkan kompetensi khotib, imam shalat jumat, termasuk mensejahterakan para khotib dan imam shalat jumat.Jurnalis Video: Darma WijayaEditor/Narator: Ridian Eka Saputra