Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Naskah Kuno Berisikan Mantra Tambah Koleksi Museum Sri Baduga

Videografer

Editor

Sabtu, 6 Mei 2017 14:15 WIB

Iklan
TEMPO.CO, Bandung: Museum Negeri Sri Baduga adalah salah satu museum yang memiliki koleksi naskah kuno di Indonesia. Tahun 2017 ini, Museum Negeri Sri Baduga mendapatkan 7 koleksi baru naskah kuno dari pesisir utara Jawa Barat. Pihak museum sedang meneliti lebih dalam naskah yang diperkirakan berasal dari abad ke-19 ini. Selain itu perawatan rutin kerap dilakukan mengingat media tulis naskah ini sudah rapuh. Dari tujuh naskah yang didapat, empat diantanya berasal dari Cirebon berisikan keagamaan. Naskah tersebut ditulis pada kertas daluang dengan aksara Arab berbahasa daerah, atau Arab Pegon. Sedangkan sisanya dari Indramayu ditulis pada daun lontar menggunakan bahasa sunda kuno. Penanggung Jawab Teknis Naskah Museum Negeri Sri Baduga Sri Mulyati menjelaskan naskah pada daun lontar tersebut berisikan mantra-mantra dan sejarah daerah. Naskah tersebut didapatkan dari pemiliknya langsung melalui proses yang cukup lama. Pihak museum memberikan kompensasi sebagai apresiasi terhadap masyarakat karena naskah tersebut tidak dihibahkan langsung. saat ini banyak naskah kuno yang masih beredar di masyarakat. Kepala Museum Negeri Sri Baduga Sajidin Aries mengatakan saat ini pihak museum berupaya untuk memberi pengertian kepada masyarakat agar naskah-naskah tersebut diserahkan kepada museum.Dengan adanya tujuh naskah baru ini, menambah koleksi Museum Negeri Sri Baduga menjadi 170-an. Nasskah ini dapat ditampilkan pada masyarakat sekitar tahun depan, setelah penelitian mendalam. Diharapkan hal tersebut menjadi daya tarik tersendiri bagi masyarakat untuk berkunjung ke Museum.Jurnalis Video : Dicky NawazakiEditor/Narator : Dwi OktavianeMusik Ilustrasi : Ether - Silent Partner _ YouTube Audio Library